PERBANDINGAN ALGORITMA ZERO CROSSING DAN LOCAL MAXIMA DALAM MENGHITUNG FREKUENSI VARIABILITAS RESPIRASI PADA VIDEO TERMAL
Computer Vision merupakan salah satu teknologi yang termasuk ke dalam
kecerdasan buatan yang banyak diimplementasikan dalam bidang medis seperti
Computerized Tomography Scan (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
yang berguna untuk mendiagnosis keadaan pasien. Selain itu, computer vision juga
dapat diterapkan untuk mengetahui kondisi tanda vital dari seseorang, seperti tekanan
darah (blood pressure), suhu tubuh, frekuensi pernapasan (respiration rate), dan
frekuensi detak jantung (heart rate). Saat ini, pengukuran ke-4 tanda vital masih
dilakukan dengan kontak pada pasien dimana ada kekurangan seperti berkurangnya
kenyamanan pasien, kurang higienis karena selalu digunakan dari satu pasien ke pasien
lainnya terutama saat pandemi Covid-19 dan terdapat aspek invasif. Oleh sebab itu,
dibutuhkan sebuah metode yang dapat melakukan pengukuran tanda-tanda vital secara
contactless. Penelitian ini akan befokus ke salah satu tanda vital, yaitu frekuensi
pernapasan (respiration rate). Terdapat 7 subjek pada penelitian ini, dimana semua
subjek ini akan direkam menggunakan vernier belt sebagai alat ukur respirasi dan
ground truth, dan kamera lepton 2.5 yang merekam pernapasan subjek. Metode yang
digunakan untuk menghitung frekuensi respirasi (respiration rate) adalah local
maxima dan zero crossing, dimana terdapat 3 variable dalam perhitungannya, yaitu
variable max, median dan juga average. Penelitian ini membandingkan kedua metode
tersebut dengan menggunakan ketiga variable sehingga output dari penelitian ini
adalah metode yang lebih akurat dan efektif dalam melakukan perhitungan frekuensi
pernapasan pada subjek. Setelah dilakukannya penelitian, Metode local maxima
dengan menggunakan variable median lebih akurat dibandingkan dengan metode zero
crossing dengan nilai MAE sebesar 4.010 dan nilai RMSE sebesar 4.718.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301130046
Keyword