(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

EKSTRAKSI TITANIUM DIOKSIDA DARI PASIR ILMENIT BANTEN MELALUI PROSES FUSI KAUSTIK DENGAN VARIASI RASIO MOL ILMENIT:NaOH DAN WAKTU FUSI


Pasir besi merupakan mineral yang dapat digunakan sebagai sumber yang potensial penghasil dari mineral titanium dioksida (TiO2). Mineral TiO2 merupakan material semikonduktor yang banyak digunakan sebagai pigmen warna putih cerah untuk warna cat, pewarna pada industri seperti (plastik, tinta, dan kosmetik) serta paling banyak digunakan sebagai aplikasi fotokatalisis. Dikarenakan penelitian mengenai mineral TiO2 masih secara ekstensif terus dilakukkan, maka diperlukannya sumber yang potensial penghasil mineral TiO2 yang banyak ditemukan. Salah satu sumber mineral TiO2 yang potensial yaitu pasir besi, yang mana pasir besi yang digunakan dalam penelitian merupakan pasir besi yang berasal dari banten. Pasir besi dari banten memiliki jumlah potensi titanium yang cukup tinggi yaitu mencapai 30-70%. Pada penelitian ini telah berhasil dilakukakan ekstraksi TiO2 menggunakan metode hidrometalurgi pada pasir besi yang berasal dari Banten. Proses ekstraksi TiO2 menggunakan metode hidrometalurgi yang meliputi proses fusi kaustik dan proses pelindian. Ekstraksi pasir besi dengan proses fusi kaustik dilakukan dengan menggunakan suhu 700°C dan menggunakan variasi perbandingan rasio mol yaitu sebesar 1:0, 1:3, dan 1:5 antara pasir besi dengan NaOH, serta menggunakan variasi waktu 30 menit, 60 menit, dan 90 menit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Bagaimana pengaruh variasi rasio mol dan waktu fusi terhadap karakteristik fasa, komposisi, dan morfologi TiO2 dari pasir Ilmenit Banten. Penelitian ini juga dilakukan uji karakterisasi X-Ray Fluorescence (XRF) untuk mengetahui komposisi unsur dan persentase kadar unsur, X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui fasa yang terbentuk dan struktur kristal, Scanning Elektron Microscopy (SEM) untuk mengetahui struktur morfologi dari sampel, Inductively Coupled Plasma (ICP) untuk mengetahui konsentrasi unsur dan unsur yang terlarut dalam sampel dan Spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui besar celah pita. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar unsur TiO2 tertinggi diperoleh pada perbandingan rasio 1:5 dengan waktu 90 menit menghasilkan kadar unsur TiO2 sebesar 91,144%. Hasil analisa TiO2 tertinggi menunjukkan bahwa fasa yang terbentuk pada sampel TiO2 merupakan fasa rutil dengan ukuran rata-rata kristal 8,337 nm dan memiliki ukuran butir partikel rata-rata pada rentang 500 nm. Analisa hasil uji fotokatalisis didapatkan bahwa TiO2 dapat mendegradasi larutan RhB sebesar 28,266

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301120067

Keyword