(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Hubungan Rasionalitas Antibiotik Empiris dengan Lama Rawat Inap Pada Pasien Community Acquired Pneumonia (CAP) di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung


Community Acquired Pneumonia (CAP) merupakan penyakit yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Terapi utama pasien CAP adalah antibiotik empiris. Penggunaan antibiotik empiris yang rasional menunjukkan lama rawat inap lebih cepat dibandingkan pasien dengan antibiotik empiris tidak rasional. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara rasionalitas antibiotik empiris dengan lama rawat inap pasien CAP di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Pada penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 81 pasien dari rekam medis periode Januari-Desember 2021. Rasionalitas antibiotik empiris dievaluasi menggunakan American Thoracic Society and Infectious Diseases Society of America (ATS/IDSA) Tahun 2019, Pedoman Tatalaksana Covid-19 edisi 3 Tahun 2020, Informatorium Obat Covid-19 Tahun edisi 2 Tahun 2020, Drug Information Handbook Edisi 22 Tahun 2013. Lama rawat inap dikelompokkan berdasarkan ≤ 7 hari dan > 7 hari. Sebanyak 59 pasien (72,84%) mendapatakan lama rawat inap ≤ 7 hari dan > 7 hari sebanyak 22 pasien (27,16%). Hasil analisis rasionalitas antibiotik empiris menunjukkan 100% tepat indikasi, 77,78% tepat obat, 100 % tepat pasien dan 71,60% tepat dosis. Analisis hubungan rasionalitas antibiotik empiris dengan lama rawat inap dilakukan dengan uji chi-square. Berdasarkan analisis uji chi-square terdapat hubungan antara rasionalitas antibiotik empiris dengan lama rawat inap pasien CAP diperoleh nilai (p value = 0,012 OR = 0,230 Cl = 0,069-2,668). Kata Kunci : Community Acquired Pneumonia (CAP), rasionalitas, antibiotik empiris, lama rawat inap

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301120006

Keyword