(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

KAJIAN KEDUDUKAN GARIS PANTAI UNTUK PENENTUAN SEMPADAN PANTAI (STUDI KASUS: DESA WAY MULI, KECAMATAN RAJABASA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN)


Indonesia ialah negara kelautan situasi ini mewujudkan Indonesia negara yang sebagian besar wilayahnya ialah wilayah pantai. Area pantai ialah wilayah yang sangat cepat terjalin perubahan, perubahan yang kerap berlangsung ialah perubahan garis pantai. Garis pantai ialah garis batasan yang memisahkan antara darat serta air laut, dimana letaknya dinamis terkait dengan pasang surut air laut. Buat menghindari kehancuran area pantai berkelanjutan maka dibutuhkan adanya area sempadan pantai. Area sempadan pantai berperan guna menghindari terbentuknya erosi pantai serta mencegah pantai dari aktivitas yang bisa mengusik ataupun mengganggu fungsi serta kelestarian area pantai Riset ini bermaksud memastikan pergantian serta peran garis pantai pada tahun 2017 dan tahun 2021. Perubahan garis pantai dicoba dengan metode NDWI (Normalized Difference Water Index), kemudian pengerjaan informasi pasang-surut memakai metode least square. Hasil riset membuktikan jika peran garis pantai yang dipakai pada memastikan sempadan pantai merupakan peran garis pantai Highest Astronomical Tide (HAT) dengan angka 2, 105 m. Area pantai pantai di Dusun Way Muli sudah berlangsung erosi sepanjang 605, 98 m serta akresi sepanjang 629, 19 m, dengan begitu kejadian yang menonjol dirasakan merupakan akresi ataupun pengendapan. Perubahan garis pantai mengalami perubahan sebesar 4, 46 m per tahun, buat analisa ditaksir 30 tahun kedepan pergantian garis pantai yang hendak terjadi sebesar 139, 62 m atau tahun. Kata Kunci: Pantai, Garis Pantai, Highest Astronomical Tide (HAT), Abrasi-Akresi, Sempadan Pantai

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301090017

Keyword