(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

SIMULASI ASAP KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN MENGGUNAKAN WRF-CHEM DI PROVINSI RIAU


Penelitian ini bertujuan untuk mencari parameterisasi fisis meteorologi terbaik yang kemudian dijadikan input pada WRF-Chem. Fire Inventory From NCAR (FINN) dengan mekanisme kimia yang berbeda (MOZART, GEOS-Chem, dan SAPRC99) digunakan pada penelitian ini. Penggunaan parameterisasi fisis dan mekanisme kimia yang berbeda dalam menjalankan WRF-Chem dapat mempengaruhi hasil keluaran model, sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini ialah kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau tahun 2019. Karbon monoksida dan aerosol merupakan produk dominan dari kebakaran hutan dan lahan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mencari nilai korelasi, RMSE dan bias untuk melihat keakuratan hasil model serta metode lavdas untuk verifikasi arah angin. Selain itu, dilakukan perbandingan spasial sebaran aerosol dan karbon monoksida hasil model dengan satelit sentinel-5p. Penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan skema parameterisasi fisis Grell 3D untuk parameterisasi cumulus; Lin untuk parameterisasi mikrofisis; Dudhia untuk parameterisasi short wave; Rapid Radiative Transfer Model (RRTM) untuk parameterisasi long wave; dan Yonsei University (YSU) untuk parameterisasi Planetary Boundary Layer (PBL) adalah skema parameterisasi terbaik yang dapat digunakan untuk menjalankan WRFChem di wilayah Riau. Sedangkan mekanisme kimia MOZART merupakan mekanisme terbaik dengan korelasi sedang terhadap data observasi. Namun, secara umum ketiga mekanisme masih memiliki nilai RMSE yang cukup tinggi dan cenderung lebih rendah dari data observasi. Hal tersebut dimungkinkan karena pada penelitian ini menggunakan WRF versi 3.6 yang memiliki keterbatasan jenis kimia saat menjalankan model.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301030010

Keyword