SIMULASI ASAP KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN MENGGUNAKAN WRF-CHEM DI PROVINSI RIAU
Penelitian ini bertujuan untuk mencari parameterisasi fisis meteorologi terbaik yang
kemudian dijadikan input pada WRF-Chem. Fire Inventory From NCAR (FINN)
dengan mekanisme kimia yang berbeda (MOZART, GEOS-Chem, dan SAPRC99)
digunakan pada penelitian ini. Penggunaan parameterisasi fisis dan mekanisme
kimia yang berbeda dalam menjalankan WRF-Chem dapat mempengaruhi hasil
keluaran model, sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Studi kasus yang
digunakan pada penelitian ini ialah kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau
tahun 2019. Karbon monoksida dan aerosol merupakan produk dominan dari
kebakaran hutan dan lahan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan mencari nilai korelasi, RMSE dan bias untuk melihat keakuratan hasil
model serta metode lavdas untuk verifikasi arah angin. Selain itu, dilakukan
perbandingan spasial sebaran aerosol dan karbon monoksida hasil model dengan
satelit sentinel-5p. Penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan skema
parameterisasi fisis Grell 3D untuk parameterisasi cumulus; Lin untuk
parameterisasi mikrofisis; Dudhia untuk parameterisasi short wave; Rapid
Radiative Transfer Model (RRTM) untuk parameterisasi long wave; dan Yonsei
University (YSU) untuk parameterisasi Planetary Boundary Layer (PBL) adalah
skema parameterisasi terbaik yang dapat digunakan untuk menjalankan WRFChem di wilayah Riau. Sedangkan mekanisme kimia MOZART merupakan
mekanisme terbaik dengan korelasi sedang terhadap data observasi. Namun, secara
umum ketiga mekanisme masih memiliki nilai RMSE yang cukup tinggi dan
cenderung lebih rendah dari data observasi. Hal tersebut dimungkinkan karena pada
penelitian ini menggunakan WRF versi 3.6 yang memiliki keterbatasan jenis kimia
saat menjalankan model.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2301030010
Keyword