ANALISIS PERBANDINGAN HASIL SEBARAN TINGKAT KERAWANAN LONGSOR ANTARA METODE FUZZY LOGIC DAN METODE SKORING (Studi Kasus : Kabupaten Pesawaran, Lampung)
Bencana Tanah Longsor salah satu bencana yang sering terjadi di beberapa
bagian di Indonesia terutama wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang
curam. Kabupaten Pesawaran menurut buku IRBI BNPB tahun 2020 memiliki
indeks risiko bencana dengan skor 24.00 dan memiliki kelas tinggi. Sistem
Informasi Geografis ini memiliki banyak cara dalam pengolahannya, salah satu cara
atau metode yang digunakan dalam kegiatan penentuan daerah rawan bencana
tanah longsor ini yaitu Fuzzy Logic dan Skoring Pembobotan. Penelitian ini
dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil luasan dan sebaran dari
pengolahan tingkat kerawanan bencana tanah longsor metode Skoring Pembobotan
dan Fuzzy Logic. Penelitian ini menggunakan 5 parameter dalam melakukan
pemetaan wilayah tingkat kerawanan longsor yaitu curah hujan, tutupan lahan, jenis
tanah, jenis batuan/geologi, dan kelerengan. Pada metode skoring pembobotan
masing masing parameter diberi nilai skor dan bobot, lalu pada metode Fuzzy Logic
masing masing parameter diberikan nilai derajat keanggotaan melalui Membership
Function dengan representasi linear, kemudian lanjut ke tahap Overlay Fuzzy menggunakan jendela operator
"AND"
Hasil dari penelitian ini pada metode skoring pembobotan daerah tidak rawan
luasnya 4.026,095 Ha (3%), daerah kurang rawan luasnya 51.571,068 Ha (40%),
daerah rawan luasnya 68.383,563 Ha (53%), dan daerah sangat rawan luasnya
3.941,432 Ha (3%). Sedangkan hasil dari metode Fuzzy Logic daerah tidak rawan
luasnya 827,734 Ha (1%), daerah kurang rawan luasnya 97.915,826 Ha (77%),
daerah rawan luasnya 25.668,279 Ha (20%), dan daerah sangat rawan luasnya
3.510,318 Ha (3%). Dari hasil kedua metode tersebut memiliki hasil yang cukup
berbeda pada luasannya dan persebarannya, hal ini dikarenakan masing masing
metode memiliki konsep perhitungan atau pengolahan yang berbeda meliputi
metode skoring pembobotan menggunakan rumus yang tiap parameternya memiliki
nilai skor dan bobot masing-masing, sedangkan metode Fuzzy Logic menggunakan
sistem logika dengan memberi nilai derajat keanggotaan pada masing-masing
variabel himpunan Fuzzy.
Kata Kunci: Fuzzy Logic, SIG, Skoring, Tanah Longsor
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2212130001
Keyword