(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PERANCANGAN RUMAH SAKIT KELAS C DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS


Peran kota Bandar Lampung cukup besar dalam pertumbuhan kemajuan Provinsi Lampung, dikarenakan Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung, sehingga sangat dibutuhkan fasilitas umum yang memadai seperti fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dsb. Jumlah penduduk kota bandar lampung sebanyak 1.184.949 jiwa, dengan jumlah penduduk sebanyak itu, maka sudah seharusnya kota Bandar Lampung didukung dengan fasilitas kesehatan yang baik seperti rumah sakit. Bandar Lampung memiliki rasio tempat tidur sebesar 0.91 yang artinya hanya terdapat 1 tempat tidur untuk 1000 penduduk, hal tersebut masih sangat kurang untuk memenuhi standar yang diberikan WHO (World Health Organization) yang disarankan sebanyak 5 tempat tidur untuk 1000 penduduk. Maka dari itu diperlukan pembangunan rumah sakit guna mendukung pemenuhan fasilitas kesehatan. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang memiliki tenaga medik, staff profesional, serta fasilitas seperti rawat inap, poliklinik, dan perawatan yang terkait selama 24 jam. Bandar lampung memiliki iklim panas yang relatif panjang, dalam setahun variasi suhu berkisar 23°C hingga 32°C, sehingga diperlukan langkah untuk mengantisipasi iklim tersebut melalui perancangan sebuah bangunan dengan pendekatan konsep arsitektur tropis. Seperti yang diketahui arsitektur tropis memiliki 2 kategori yang dibedakan oleh kondisi iklim yaitu iklim tropis panas dan iklim tropis basah, dalam hal ini lokasi lahan perancangan rumah sakit yang berada di Jl. Endro Suratmin, kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung memiliki iklim tropis panas. Arsitektur tropis merupakan jenis arsitektur yang tanggap terhadap iklim melalui modifikasi bentuk massa bangunan. Dalam lahan terdapat 6 bangunan yang berbeda fungsi seperti bangunan utama yang dihuni oleh pelayanan dan perawatan medik; bangunan penunjang yang dihuni oleh penunjang medik; bangunan parkir yang difungsikan sebagai tempat parkir beratap; bangunan ME yang difungsikan untuk sumber kelistrikan rumah sakit; bangunan Pompa yang difungsikan sebagai ruangan pompa; dan bangunan TPS yang difungsikan sebagai TPS dan ruangan incenerator. Perletakkan massa pada lahan didasari oleh zonasi seperti publik, semi publik, private, dan service. Pada fasad rumah sakit menggunakan sistem sun shading dengan tujuan menghalau efek silau dan panas matahari namun ruangan didalam bangunan tetap mendapatkan cahaya yang baik. Rumah sakit ini memiliki 3 sirkulasi vertikal yaitu lift umum dan pasien; tangga umum; dan ramp. Selain itu, rumah sakit ini memiliki 2 shaft kebakaran dan 2 tangga darurat yang diletakkan tersebar di bangunan utama Rumah sakit ini dirancang 5 lantai dengan fungsi dan zona yang berbeda tiap lantai, dengan total KDB 6969.6 m2; KLB seluas 24955.6 m2 dengan fasilitas tempat tidur sebanyak 165 tempat tidur dan 117 petak parkir mobil serta 346 petak parkir motor.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2212100001

Keyword