Prediksi Kebutuhan Fasilitas Pengelolaan Sampah Pada Tahun 2030 Dengan Pendekatan SIG (Studi Kasus: Pulau Sumatera)
Rendahnya sampah nasional yang terkelola saat ini serta dengan adanya kebijakan
RPJMN 2020-2024, SDGs 2030, dan JAKSTRANAS, menjadikan urgensi bagi
pemerintah pusat maupun daerah untuk tercapainya 100% sampah yang terkelola
dengan baik. Pulau Sumatera sangat mempengaruhi persentase tersebut karena
jumlah 22% penduduk Indonesia ada pada Pulau Sumatera. Oleh karena itu, pada
studi ini akan mengintegrasikan informasi kebutuhan fasilitas pengelolaan sampah
di Pulau Sumatera tahun 2030 dalam bentuk peta Sistem Informasi Geografis (SIG).
Tujuan dalam studi ini diantaranya adalah menghitung proyeksi timbulan sampah
di Pulau Sumatera, menganalisis rekomendasi kebutuhan fasilitas pengelolaan
sampah, serta menghitung kebutuhan biaya investasi dan manfaat pada
rekomendasi kebutuhan fasilitas pengelolaan sampah di Pulau Sumatera. Metode
yang digunakan pada studi ini adalah metode pendekatan rasional, metode proyeksi
penduduk, serta metode Grid dan Overlay. Hasil studi menunjukkan bahwa
timbulan sampah terus meningkat sampai tahun 2030, fasilitas pengelolaan sampah
tiap kabupaten/kota di Pulau Sumatera hampir semua direkomendasikan adanya
fasilitas pengelolaan sampah berupa 3R Rumah, kecuali Kota Sibolga, Kota Padang
Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Jambi, dan Kota Palembang serta hampir semua
kabupaten/kota di Pulau Sumatera direkomendasikan fasilitas pengelolaan sampah
berupa TPS 3R, sedangkan Kota Tanjung Balai, Kota Medan, dan Kota Bandar
Lampung direkomendasikan menerapkan TPST. Pada hasil biaya investasi tiap
daerah akan mendapatkan manfaat empat kali lipat lebih dari modal yang
dikeluarkan.
Kata Kunci: fasilitas pengelolaan sampah, SIG, biaya investasi, Sumatera
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2211210011
Keyword