(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Prediksi Kebutuhan Fasilitas Pengelolaan Sampah Pada Tahun 2030 Dengan Pendekatan SIG (Studi Kasus: Pulau Sumatera)


Rendahnya sampah nasional yang terkelola saat ini serta dengan adanya kebijakan RPJMN 2020-2024, SDGs 2030, dan JAKSTRANAS, menjadikan urgensi bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk tercapainya 100% sampah yang terkelola dengan baik. Pulau Sumatera sangat mempengaruhi persentase tersebut karena jumlah 22% penduduk Indonesia ada pada Pulau Sumatera. Oleh karena itu, pada studi ini akan mengintegrasikan informasi kebutuhan fasilitas pengelolaan sampah di Pulau Sumatera tahun 2030 dalam bentuk peta Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuan dalam studi ini diantaranya adalah menghitung proyeksi timbulan sampah di Pulau Sumatera, menganalisis rekomendasi kebutuhan fasilitas pengelolaan sampah, serta menghitung kebutuhan biaya investasi dan manfaat pada rekomendasi kebutuhan fasilitas pengelolaan sampah di Pulau Sumatera. Metode yang digunakan pada studi ini adalah metode pendekatan rasional, metode proyeksi penduduk, serta metode Grid dan Overlay. Hasil studi menunjukkan bahwa timbulan sampah terus meningkat sampai tahun 2030, fasilitas pengelolaan sampah tiap kabupaten/kota di Pulau Sumatera hampir semua direkomendasikan adanya fasilitas pengelolaan sampah berupa 3R Rumah, kecuali Kota Sibolga, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Jambi, dan Kota Palembang serta hampir semua kabupaten/kota di Pulau Sumatera direkomendasikan fasilitas pengelolaan sampah berupa TPS 3R, sedangkan Kota Tanjung Balai, Kota Medan, dan Kota Bandar Lampung direkomendasikan menerapkan TPST. Pada hasil biaya investasi tiap daerah akan mendapatkan manfaat empat kali lipat lebih dari modal yang dikeluarkan. Kata Kunci: fasilitas pengelolaan sampah, SIG, biaya investasi, Sumatera

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2211210011

Keyword