View/Open

Author
Jodi , Hans Sitorus

Advisor
Ir. Samsul Bachri, M.Eng., Ph.D.,
Aulia Try Atmojo, S.T., M.T.,

Koleksi
Teknik Geomatika

Publisher

Perairan Provinsi Lampung memiliki potensi pada bidang perikanan tangkap terutama ikan pelagis, kegiatan perikanan tangkap diatur pada RZWP3K PERDA PROVINSI LAMPUNG NO.1 TAHUN 2018 Pasal 42 dan 43. Sampai pada tahun 2022 belum ada penelitian yang membahas mengenai dampak pembuatan aturan zona perikanan tangkap terhadap nelayan, belum lagi DKP Provinsi Lampung hanya mencatat data volume dan produksi ikan pada UPTD Kota Agung saja dari tahun 2021. Hal ini akan mempersulit nelayan di luar UPTD dalam menentukan lokasi penangkapan karena tidak ada data produksi sebelumnya dan mempersulit peneliti untuk mengetahui potensi seluruh wilayah perairan. Tujuan penelitian adalah menganalisis peraturan zona perikanan tangkap dengan kondisi nelayan serta memberikan informasi potensi penangkapan pada perairan, khususnya ikan pelagis. Penentuan lokasi berpotensi membutuhkan Peta ZPPI dan pembuatan peta menggunakan parameter SPL, Klorofil-a dan boat detection dengan memanfaatkan citra satelit AQUA-MODIS dan SNPP-VIIRS Level 3. Metode yang digunakan adalah IDW dan KDE, dari hasil menunjukkan wilayah berpotensi besar keberadaan ikan pelagis pada bulan maret – april 2022 adalah perairan Kabupaten Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Kota Bandar Lampung sedangkan pada wilayah perairan Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi yang rendah. Metode selanjutnya adalah wawancara nelayan dan DKP Provinsi Lampung, didapat hasil bahwa penerapan RZWP3K pada JTB perlu dilakukan sosialisasi bagi pelanggaran yang dilakukan nelayan (harusnya 5-10 ton perhari). Penerapan SIPI pada nelayan kecil 5-15 GT perlu penegasan dan pemastian surat SIUP apabila tidak memiliki SIPI. Perlu penegasan bagi nelayan sedang dan besar untuk tidak mengambil ikan pada jarak 2 mil (nelayan kecil memiliki prioritas untuk kesejahteraan ekonomi).

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2211180006

Keyword