(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENENTUAN NILAI CHART DATUM DI SUPIORI BERDASARKAN HASIL ANALISIS HARMONIK METODE ADMIRALTY DAN LEAST SQUARE


Perubahan ketinggian muka air laut pasang surut dipengaruhi dengan keadaan geografis, gesekan pada dasar laut, kedalaman laut, dan kondisi topologi relief dasar laut di lokasi tersebut. Chart datum dipergunakan dalam penentuan nilai kedalaman, peta navigasi laut, proyek rekayasa, penentuan garis pantai, serta operasi militer. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis nilai chart datum antara metode admiralty dan least square dengan beberapa model chart datum yang terdampak dari gerhana bulan pada 26 Mei 2021 di Supiori. Terdapat beberapa metode digunakan dalam menentukan muka surut air laut atau chart datum diantara menggunakan metode admiralty dan least square. Muka surut air laut atau chart datum pada saat peristiwa gerhana bulan total dengan kondisi normal untuk menentukan nilai konstanta harmonik dengan metode admiralty dan least square untuk menentukan model dari chart datum LPLW, ISLW, MSLW, DISHIDROS dan IHO. Pengolahan dilakukan pada data pengukuran pasang surut selama 30 hari pada tanggal 22 Mei sampai 20 Juni 2021, pengolahan di bagi 2 yaitu 15 awal dan 15 akhir. Selisih nilai chart datum nilai DISHIDROS terhadap least square 30 IHO yaitu memilki selisih terkecil pada pengolahan menggunakan admiralty 15 awal dan 15 akhir dengan selisih 0,002 meter. Pengaruh dari gerhana bulan terhadap tunggang pasut yang terjadi gerhana dan setelah gerhana yaitu 0,350 meter, sedangkan selisih dengan terjadi gerhana terdapat pengaruh pasang lebih tinggi sebesar 0,100 meter dan surutan sebesar 0,250 meter. Berdasarkan hasil penelitian metode admiralty 15 hari bisa digunakan dalam penentuan chart datum. Tipe pasang surut yaitu campuran, dominan semi-diurnal dengan rentang bilangan formzhal sebesar 0,555-1,161.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2209140001

Keyword