(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Peran Stakeholder dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Pasir Putih Parbaba berdasarkan Tipologi Tourism Area Life Cycle (TALC)


Pariwisata mengambil peranan penting dan tak dapat dipisahkan dalam keberlangsungan hidup masyarakat. Kegiatan pariwisata menjadi sebuah faktor pendorong perekonomian di Indonesia. Saat ini Danau Toba ditetapkan sebagai bagian dari KSPN Super Prioritas untuk mendukung pengembangan pariwisata. Pantai Pasir Putih Parbaba menjadi bagian dari kawasan Danau Toba tentunya turut serta dalam mendukung program tersebut. Pantai ini sudah ada sejak tahun 2005 dan saat ini menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan yang ada di Kabupaten Samosir menurut RIPO. Maka dari itu, dilakukan analisis untuk mencari tahu peran stakeholder pada tingkat Tipologi Tourism Area Life Cycle (TALC) Pantai Pasir Putih Parbaba. Dimana dengan mengetahui dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang optimal untuk pengembangan Pantai Pasir Putih Parbaba. Adapun sasarannya yaitu menganalisis perkembangan Daya Tarik Wisata Pantai Pasir Putih Parbaba berdasarkan tipologi TALC dan menganalisis peran stakeholder dalam pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Pasir Putih Parbaba. Adapun metode pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan penelitian deduktif dengan metode deskriptif kualitatif yang berdasarkan pada filsafat post positivisme. Analisis yang digunakan adalah analisis Tipologi TALC dan analisis stakeholder menurut Bryson. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tahapan perkembangan Pantai Pasir Putih Parbaba memiliki karakteristik kondisi eksiting pada aksesibilitas, kelembagaan, promosi, dan pengunjung yang sudah memadai dan sudah cukup optimal untuk mendukung kegiatan wisata, sedangkan pada karakteristik daya tarik wisata dan fassilitas masih belum cukup memadai untuk melayani kebutuhan wisata di Pantai Pasir Putih Parbaba. Dan pada analisis kedua yaitu peran stakeholder ditemukan klasifikasi stakeholder key player, subject, context setter, dan crowd yang dinilai berdarkan tingginya kepentingan dan pengaruh yang diberikan pada pengembangan Pantai Pasir Putih Parbaba. Maka dapat disimpulkan yaitu perkembangan Pantai Pasir Putih Parbaba berada pada tahapan 4 yaitu consolidataion dimana pengembangannya sudah cukup optimal dilihat dari karakteristik kondisi ekstingnya, akan tetapi terdapat dua komponen yaitu daya tarik wisata dan fasilitas yang mengarah pada tahapan 5 yaitu stagnation. Tahap perkembangan ini tentunya terjadi karena adanya peranan dari stakeholder dimana terdapat masyarakat sebagai stakeholder dengan pengaruh dan kepentingan yang tinggi diklasifikasikan sebagai key player. Stakeholder subject yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan Pemerintah Desa Hutabolon. Stakeholder yang memiliki kepentingan tinggi akan tetapi pengaruhnya rendah. Stakeholder subject yaitu swasta, dimana memiliki kepentingan yang tinggi tetapi pengaruhnya rendah. Dan selanjutnya terdapat stakeholder crowd yang dimana memiliki pengaruh dan kepentingan yang rendah. Pada klasifikasi ini terdapat stakeholder Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan, dan Pemerintah Kecamatan Pangururan. Kata Kunci: Pantai Pasir Putih Parbaba,Pengembangan, Stakeholder, Tipologi TALC.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290230

Keyword