PERBANDINGAN METODE MASERASI DAN SOKLETASI TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK KULIT PISANG AMBON KUNING (Musa paradisiaca var. sapientum (L.) Kuntze)
Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum (L.) Kuntze) termasuk komoditi
provinsi Lampung yang banyak diproduksi dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Kulit
pisang Ambon memiliki senyawa flavonoid yang tinggi dibandingkan dengan daging
buahnya, namun belum banyak dimanfaatkan. Senyawa aktif flavonoid mempunyai aktifitas sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap perolehan kadar flavonoid total ekstrak etanol 70% kulit pisang Ambon. Analisis kualititif flavonoid dilakukan terhadap simplisia dan
ekstrak dengan metode Willstater, Bate-Smith, dan NaOH 10%. Analisis kuantitatif
kadar flavonoid total dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan metode kolorimetri berdasarkan pembentukan senyawa kompleks aluminium klorida dengan standar baku kuersetin. Hasil uji kualitatif terhadap simplisia dan ekstrak dari metode maserasi dan sokletasi menunjukkan positif flavonoid. Pengujian kuantitatif kadar flavonoid total pada panjang gelombang 432 nm dengan waktu 60, 120, dan 180
menit menggunakan metode maserasi masing-masing adalah 38,8±0,8, 46,4±0,3, dan 74,4±1,4 mgQE/g sedangkan dengan metode sokletasi 58,6±1,6, 105,6±0,1, dan
150,3±0,8 mgQE/g. Hasil kadar flavonoid total sokletasi lebih besar dibandingkan
metode maserasi dibuktikan dengan uji Mann-Whitney menghasilkan nilai sig 0,007
(sig <0,05) menunjukkan perbedaan yang signifikan. Uji korelasi menyatakan semakin
lama waktu ekstraksi maka rendemen ekstrak dan kadar flavonoid total semakin
meningkat.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290219
Keyword