(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PERBANDINGAN METODE MASERASI DAN SOKLETASI TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK KULIT PISANG AMBON KUNING (Musa paradisiaca var. sapientum (L.) Kuntze)


Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum (L.) Kuntze) termasuk komoditi provinsi Lampung yang banyak diproduksi dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Kulit pisang Ambon memiliki senyawa flavonoid yang tinggi dibandingkan dengan daging buahnya, namun belum banyak dimanfaatkan. Senyawa aktif flavonoid mempunyai aktifitas sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap perolehan kadar flavonoid total ekstrak etanol 70% kulit pisang Ambon. Analisis kualititif flavonoid dilakukan terhadap simplisia dan ekstrak dengan metode Willstater, Bate-Smith, dan NaOH 10%. Analisis kuantitatif kadar flavonoid total dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan metode kolorimetri berdasarkan pembentukan senyawa kompleks aluminium klorida dengan standar baku kuersetin. Hasil uji kualitatif terhadap simplisia dan ekstrak dari metode maserasi dan sokletasi menunjukkan positif flavonoid. Pengujian kuantitatif kadar flavonoid total pada panjang gelombang 432 nm dengan waktu 60, 120, dan 180 menit menggunakan metode maserasi masing-masing adalah 38,8±0,8, 46,4±0,3, dan 74,4±1,4 mgQE/g sedangkan dengan metode sokletasi 58,6±1,6, 105,6±0,1, dan 150,3±0,8 mgQE/g. Hasil kadar flavonoid total sokletasi lebih besar dibandingkan metode maserasi dibuktikan dengan uji Mann-Whitney menghasilkan nilai sig 0,007 (sig <0,05) menunjukkan perbedaan yang signifikan. Uji korelasi menyatakan semakin lama waktu ekstraksi maka rendemen ekstrak dan kadar flavonoid total semakin meningkat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290219

Keyword