ANALISIS STRUKTUR BERDASARKAN SECOND VERTICAL  DERIVATIVE, DEKONVOLUSI EULER, DAN PEMODELAN  INVERSI 2D DATA MAGNETIK (STUDI KASUS: PANAS BUMI BITTUANG, TANA TORAJA,  SULAWESI SELATAN)
		
		
		
			Panas bumi Bittuang, Tana Toraja, Sulawesi Selatan berada di daerah vulkanik
Gunung Karua yang menghasilkan Manifestasi air panas yaitu Manifestasi Balla 
serta Manifestasi Cepeng 1 dan 2. Manifestasi ini terbentuk akibat proses tektonik 
sehingga membentuk struktur sebagai jalur keluarnya fluida. Penentuan batas 
struktur menggunakan analisis Second Vertical Derivative yang berfungsi untuk 
mempertegas batas struktur serta Dekonvolusi Euler untuk mengetahui lokasi dan 
kedalaman struktur. Arah struktur berarah Barat Laut–Tenggara, Timur Laut–Barat 
Daya, dan hampir Utara-Selatan. Pemodelan bawah permukaan menggunakan 
pemodelan inversi 2D dengan slicing peta residual. Hasil yang diperoleh dari 
slicing A-B terdapat 6 Lapisan yaitu Satuan Jatuhan Piroklastik Gunung Karua 
(Qkjp), Satuan Aliran Piroklastik Gunung Karua (Qkap), Satuan Lava Gunung 
Karua 1, Satuan Lava Gunung Panusuk (Tpi), Satuan Batu pasir (Tps), dan Batuan 
Metamorf (Kbm). Anomali tinggi pada rentang suseptibilitas 0,0008 SI sampai 
0,001 SI. Anomali sedang pada rentang suseptibilitas 0,00001 SI sampai 0,00008 
SI. Anomali rendah pada rentang suseptibilitas -0,0003 SI sampai 0,00001. Pada 
slicing C-D terdapat 3 lapisan yaitu Satuan Aliran Piroklastik Gunung Karua 
(Qkap), Satuan Batu pasir (Tps), dan Batuan Metamorf (Kbm). Anomali sedang 
pada rentang suseptibilitas 0,00001 SI sampai 0,00007 SI dan Anomali rendah pada 
rentang suseptibilitas -0,00001 SI sampai 0,00001 SI.
Kata Kunci: Metode Magnetik, Struktur, Pemodelan inversi 2D, Second Vertical 
Derivative, Dekonvolusi Euler 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290095 
			Keyword