(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Eucheuma cottonii Terhadap Escherichia coli dan Bacillus cereus


Rumput laut banyak mengandung senyawa kimia sebagai metabolit primer yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba, antikanker, antioksidan, antiperadangan, antivirus, dan sebagainya. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi rumput laut, maka pengolahan rumput laut sebagai antibakteri merupakan salah satu alternatif yang perlu dikembangkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak rumput laut Eucheuma cottonii yang berasal dari Pantai Alami, Ruguk Kabupaten Lampung Selatan. Ekstrak kasar rumput laut diuji aktivitasnya terhadap dua bakteri yaitu: Escherichia coli dan Bacillus cereus. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode cakram. Untuk mendapatkan ekstrak kasar rumput laut, dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut air panas dan etanol. Persen rendemen dari ekstrak kasar yang dihasilkan adalah 23,17% untuk pelarut air panas dan 3,20% untuk pelarut etanol. Ekstrak kasar yang memiliki aktivitas antibakteri adalah ekstrak kasar Eucheuma cottonii dalam pelarut etanol. Aktivitas antibakteri ditunjukkan berdasarkan pengukuran diameter rata-rata zona bening. Ekstrak kasar pelarut etanol memiliki aktivitas pada Bacillus cereus sebesar 3,33 ± 1,04 mm sedangkan pada Escherichia coli 1,33 ± 0,28 mm. Pemisahan senyawa pada ekstrak kasar pelarut etanol menggunakan kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel G60 dan fasa gerak etil asetat dan n-heksana (gradien elusi bertahap etil asetat : n-heksana yaitu 7:3, 8,2, 10:0 (v/v)). Kromatografi kolom menghasilkan 5 fraksi kolom dan 2 diantaranya aktif sebagai antibakteri. Fraksi 3 menghasilkan aktivitas antibakteri paling baik di antara fraksi lainnya yaitu dengan diameter zona bening rata-rata yang dihasilkan sebesar 1,83 ± 1,25 mm pada Bacillus cereus sedangkan 1,33 ± 0,57 mm pada Escherichia coli. Fraksi 3 ekstrak Eucheuma cottonii pelarut etanol diidentifikasi senyawanya dengan melihat puncak absorbansi pada panjang gelombang 280-780 nm. Fraksi 3 menghasilkan puncak pada panjang gelombang 288 nm, 336 nm, 416 nm, 470 nm, dan 656 nm. Puncak pada panjang gelombang 288 nm dan 336 nm merupakan puncak yang mirip dengan senyawa flavanon dan flavon golongan flavonoid. Sedangkan puncak-puncak pada panjang gelombang 416 nm, 470 nm, dan 656 nm merupakan puncak yang mirip dengan senyawa klorofil a dan b. Kata kunci: Rumput laut, Eucheuma cottonii, aktivitas antibakteri

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290080

Keyword