(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS KESTABILAN LERENG JALAN NASIONAL LINTAS BARAT SUMATRA SEDAYU-BENGKUNAT, KABUPATEN TANGGAMUS, PROVINSI LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FELLENIUS DAN BISHOP


Gerakan tanah adalah perpindahan massa tanah yang diakibatkan kegagalan menahan beban massa di atasnya. Jalan Nasional Lintas Barat Sumatra Sedayu-Bengkunat membentang pada morfologi perbukitan bergelombang dengan lereng curam hingga sangat curam, sehingga memiliki kerentanan gerakan tanah yang sedang hingga tinggi. Jalan ini merupakan aspek vital bagi perekonomian pesisir barat lampung dan bengkulu, sehingga diperlukan untuk analisis gerakan tanah pada lereng jalan tersebut. Analisis kestabilan lereng dilakukan pada lereng LT-19 dan LT-21. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode limit equilibrium Bishop dan Fellenius pada kondisi lereng tidak jenuh air serta jenuh air. Analisis kestabilan lereng dengan perubahan kemiringan lereng dan penguatan angkur yang dilakukan menggunakan perangkat lunak rocscience slide v.6. Nilai FK LT-21 sudut kemiringan 58° kondisi tidak jenuh air yaitu 1,470 (Fellenius) dan 1.479 Bishop, sedangkan pada kondisi jenuh air yaitu 0,897 (Fellenius) dan 0,686 (Bishop). Nilai FK LT-21 sudut kemiringan 48° kondisi tidak jenuh air yaitu 1,742 (Fellenius) dan 1,812 (Bishop), sedangkan pada kondisi jenuh air yaitu 1,181 (Fellenius) dan 1,803 (Bishop).Nilai FK LT 21 metode angkur sudut kemiringan 43° kondisi jenuh air yaitu 1,816 (Fellenius) dan 1,851 (Bishop). Jenis tanah lereng LT-19 adalah lanau non organik, sedangkan LT-21 adalah lempung non organik, Nilai FK dalam kondisi jenuh air lebih kecil dibandingkan pada kondisi tidak jenuh air nilai FK Bishop lebih kecil dibandingkan nilai FK Fellenius, Nilai FK semakin besar sebanding dengan penurunan sudut kemiringan lereng. Kata kunci : gerakan tanah, analisis kestabilan lereng, Fellenius, Bishop, angkur.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290077

Keyword