(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Tailwind dan Windshear di Runway terhadap Kejadian Pesawat Go Around di Bandara Soekarno-Hatta (Studi Kasus Tanggal 6 Desember 2021)


Tailwind dan wind shear memiliki kondisi angin yang dapat membahayakan pesawat khususnya pada saat landing. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pesawat mengalami go around. Pada tanggal 6 Desember 2021 tercatat dalam laporan pilot terdapat lima kasus go around di Bandar Udara Internasional Tanggerang, Banten. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi karakteristik dan potensi tailwind maupun wind shear terhadap kejadian go around berdasarkan laporan pilot tanggal 6 Desember 2021. Identifikasi kejadian tersebut dilakukan menggunakan data Aerodrome Climatological Summary (ACS), Automated Weather Observing System (AWOS), Low-level Wind shear Alert System (LLWAS) dan produk Radar Doppler. Data ACS digunakan untuk mengetahui karakteristik angin bandara. Data AWOS dan LLWAS digunakan untuk mengetahui pola perubahan arah dan kecepatan angin maupun potensi tailwind dan wind shear. Data produk radar Doppler digunakan untuk identifikasi kemunculan awan konvektif dan mengetahui kondisi shear angin vertikal maupun horizontal. Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini adalah arah dan kecepatan angin pada empat runway, yaitu 07L, 07R, 25L dan 25R. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada saat kejadian go around terdapat peningkatan angin pada runway 07L, 07R dan 25R mencapai 20 knot sedangkan runway 25L mencapai 17 knot dari arah Tenggara hingga Barat Laut. Dari hasil tersebut dapat diidentifikasikan kecepatan tailwind dan wind shear yang berpotensi menyebabkan pesawat melakukan go around. Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa fenomena wind shear pada kasus ini termasuk dalam kategori low level wind shear (LLWS) yang diakibatkan oleh awan konvektif di wilayah Bandara Soekarno-Hatta. Kata Kunci: angin, AWOS, go around, LTailwind dan wind shear memiliki kondisi angin yang dapat membahayakan pesawat khususnya pada saat landing. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pesawat mengalami go around. Pada tanggal 6 Desember 2021 tercatat dalam laporan pilot terdapat lima kasus go around di Bandar Udara Internasional Tanggerang, Banten. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi karakteristik dan potensi tailwind maupun wind shear terhadap kejadian go around berdasarkan laporan pilot tanggal 6 Desember 2021. Identifikasi kejadian tersebut dilakukan menggunakan data Aerodrome Climatological Summary (ACS), Automated Weather Observing System (AWOS), Low-level Wind shear Alert System (LLWAS) dan produk Radar Doppler. Data ACS digunakan untuk mengetahui karakteristik angin bandara. Data AWOS dan LLWAS digunakan untuk mengetahui pola perubahan arah dan kecepatan angin maupun potensi tailwind dan wind shear. Data produk radar Doppler digunakan untuk identifikasi kemunculan awan konvektif dan mengetahui kondisi shear angin vertikal maupun horizontal. Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini adalah arah dan kecepatan angin pada empat runway, yaitu 07L, 07R, 25L dan 25R. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada saat kejadian go around terdapat peningkatan angin pada runway 07L, 07R dan 25R mencapai 20 knot sedangkan runway 25L mencapai 17 knot dari arah Tenggara hingga Barat Laut. Dari hasil tersebut dapat diidentifikasikan kecepatan tailwind dan wind shear yang berpotensi menyebabkan pesawat melakukan go around. Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa fenomena wind shear pada kasus ini termasuk dalam kategori low level wind shear (LLWS) yang diakibatkan oleh awan konvektif di wilayah Bandara Soekarno-Hatta. Kata Kunci: angin, AWOS, go around, LLWAS, radar Doppler

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290073

Keyword