(0721) 8030188    [email protected]   

ANALISIS DIAGANESA BATUGAMPING PADA GEOSITE NGALAU BASUREK, KAWASAN GEOPARK SILOKEK, SUMATERA BARAT GEOLOGI DAERAH DESA TANJUNG RUSIA, KECAMATAN PARDASUKA, KABUPATEN TANGGAMUS, LAMPUNG


View/Open

Author

Advisor

Koleksi
Teknik Geologi

Publisher


Geopark Silokek adalah salah satu Geopark berskala nasional di Indonesia. Analisis diagenesa batugamping pada Geosite Ngalau Basurek kawasan Geopark Silokek diperlukan agar dapat menambah nilai edukasi yang dapat digunakan untuk memajukan Geopark Silokek. Pada daerah penelitian tersusun atas batugamping kristalin yang memiliki umur lebih tua dari 350 juta tahun yang lalu sehingga sangat menarik untuk dibahas diagenesis batugamping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lingkungan diagenesis batugamping, mengetahui perubahan yang terjadi pada material sedimen penyusun batugamping saat proses pengendapan hingga terbentuk untuk menganalisis sejarah diagenesis pada daerah penelitian. Pengambilan data dilakukan pada lima belas titik, dan empat belas titik untuk analisis petrografi. Dengan menggunakan analisis petrografi maka diperoleh deskripsi sayatan petrografi yang meliputi jenis semen, kemudian dapat diketahui lingkungan diagenesisnya. Adanya tiga rekahan yang berbeda dan saling berpotongan (cross cutting relationship) menunjukan bahwa batugamping telah mengalami pengangkatan akibat dari aktivitas tektonik, menyebabkan batugamping terangkat ke permukaan. Jenis semennya ditemukan adalah semen blocky, menandakan bahwa lingkungan diagenesis Meteoric vadose. Lingkungan diagenesis dapat digunakan untuk mengetahui proses perubahan yang terjadi pada batugamping di daerah penelitian sejak proses pengendapan hingga terbentuk seperti saat ini. Diagenesis tahap pertama pada lingkungan Marine phreatic ditandai dengan adanya selaput mikrit dan termasuk dalam tahap eogenetik. Adanya fitur geologi yang muncul seperti stylolites dan rekahan yang terisi oleh kalsit menjadi penciri lingkungan diagenesis Burrial sebagai akibat dari adanya pressure solution dan merupakan tahap mesogenetik. Ditemukannya neomorfisme mikrit menjadi mikrosparit merupakan penciri lingkungan Meteoric phreatic. Adanya semen dengan jenis semen blocky menjadi penciri lingkungan Meteoric vadose dan merupakan tahap telogenetik. Batugamping Formasi Kuantan dengan umur Carboniferous- Permian memiliki sejarah diagenesis yaitu Marine phreatic, Burrial, Meteoric phreatic, dan Meteoric vadose. Pemetaan geologi pada Desa Tanjung Rusia dan sekitarnya dilakukan untuk mengetahui informasi geologi lebih detail dan dapat digunakan untuk kegiatan eksplorasi sumberdaya alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis geomorfologi daerah penelitian, mengklasifikasikan urutan stratigrafi daerah penelitian, menganalisis struktur geologi daerah penelitian, menganalisis sejarah geologi daerah penelitian. Pemetaan pada daerah Desa Tanjung Rusia dilakukan dengan pengambilan data geologi permukaan di daerah dengan luas 3x3 km2 dengan mencakup total 67 stasiun. Daerah penelitian ini meliputi empat satuan geomorfologi yaitu satuan perbukitan bergelombang curam vulkanik (V1), satuan dataran landai vulkanik terdenudasi (V2), satuan perbukitan sisa struktural (S1), satuan dataran fluvial (F1). Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari tiga satuan dan satu endapan. Urutan satuan yang paling tua ke yang muda yaitu satuan tufa padu, satuan tufa kasar, satuan tufa halus, dan endapan aluvium. Pada daerah penelitian ditemukan hubungan menjemari antara satuan tufa kasar dengan tufa halus yang terendapkan diatas satuan tufa padu. Struktur geologi pada daerah penelitian yaitu Sesar Pekon Bay, Sesar Pardasuka Selatan, dan Sesar Sukamandi. Sejarah geologi pada Desa Tanjung Rusia dimulai dari terjadinya post-orogenic uplift mengakibatkan tersingkapnya tufa padu pada Formasi Tarahan. Kemudian terjadi subduksi antara lempeng Samudra Hindia di bawah Sundaland dan membentuk Sesar Sumatera memicu aktivitas magmatisme yang menghasilkan tufa halus, dan tufa kasar pada Formasi Hulusimpang. Terjadinya uplift Bukit Barisan pada Miosen sampai dengan Kuarter mengakibatkan terendapkannya endapan aluvium yang belum terkonsolidasi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290051

Keyword