(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ISOLASI DAN UJI PATOGENITAS JAMUR PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)


Cabai memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi produksinya di provinsi Lampung mengalami penurunan dari tahun 2018 dengan nilai produksi sebesar 45.380 ton menjadi 40.101 ton pada tahun 2019 yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya infeksi penyakit antraknosa. Fungi Colletotrichum telah banyak dilaporkan sebagai agen penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis jamur patogen Colletotrichum penyebab antraknosa pada buah cabai merah besar dari beberapa area perkebunan cabai di sekitar Lampung Timur, Pesawaran dan Tanggamus dan menguji tingkat patogenisitas-nya secara in vitro. Metode identifikasi meliputi karakterisasi secara makroskopis dan mikroskopis serta uji patogenisitas untuk mengevaluasi daya virulensi patogen. Sampel buah yang diambil merupakan buah yang memiliki gejala penyakit antraknosa., yaitu terdapat bercak-bercak coklat kehitaman berbentuk cakram. Selain itu, sekitar daerah yang terinfeksi akan mengerut dan kering. Hasil pengamatan mikroskopis diperoleh 13 dari 30 isolat yang diduga kelompok Colletotrichum terkarakterisasi berdasarkan spora dan hifa dengan tekstur hifa yang bervariasi. Angka kejadian penyakit sebesar 100% sejak hari pertama pada tanaman cabai merah. Lalu, tanaman tomat ceri menunjukan bahwa 12 dari 13 jamur memperoleh nilai kejadian penyakit sebesar 100% sejak hari pertama. Sedangkan untuk edamame, angka kejadian penyakit 100% sejak hari pertama terkecuali 1 isolat. Kesimpulan penelitian ialah, identitas jamur Colletotrichum yang ditemui pada beberapa kebun cabai merah besar di provinsi Lampung berupa 5 spesies, yaitu C. capsici, C. gloeosporioides, C. acutatum, C. truncatum dan C. fruticola dengan kisaran inang tertinggi adalah isolat jamur P1, P4, P5, P5.1, LT3.1, LT4.1, LT5, T3 dan T5.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290047

Keyword