View/Open

Author
Khrisma, Nawangsih

Advisor
Rahmat Nawi, Siregar, S.Pd.,M.Sc

Koleksi
Fisika

Publisher

Salah satu penyebab gempa bumi di pulau Bali dikarenakan Pulau Bali berada di antara dua zona penyebab gempa bumi. Pada bagian selatan yang merupakan wilayah pertemuan dua lempeng bumi antara lain adalah zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Salah satu wilayah di Pulau Bali yang memiliki potensi adanya patahan yaitu Kabupaten Bangli. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode GPR dan metode geolistrik dipole-dipole sehingga didapat hasil penampang di bawah permukaan yang dapat mengidentifikasi adanya struktur patahan. Penelitian ini dilakukan diempat lintasan pengukuran yaitu Desa Lembean, Tembuku, Belantih dan Sukawana. Setelah memperoleh data sekunder dari Pusat Survei Geologi, kemudian data diolah di aplikasi Res2dinv untuk metode geolistrik dan Reflexw 7.1 untuk metode GPR. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dugaan struktur patahan di Kabupaten Bangli ditemukan anomali dugaan struktur patahan pada daerah Belantih, Lembean, dan Sukawana. Desa Belantih ditemukan anomali di panjang lintasan 301 m dengan kedalaman 1 sampai 6 meter metode GPR dan pada metode geolistrik di jarak 51 meter dengan kedalaman 20,2 meter. Pada Desa Lembean ditemukan di jarak 290 meter dengan kedalaman 1 sampai 5 meter di metode GPR dan metode Geolistrik di jarak 144 meter dengan kedalaman 11,8 meter. Pada daerah Sukawana terdapat anomali adanya struktur patahan di panjang lintasan 590 meter dengan kedalaman mencapai 8 meter. Akan tetapi di daerah Sukawana tidak ada konfirmasi dari metode geolistrik karena adanya kesalahan dalam pengambilan data. Sedangkan pada daerah Tembuku tidak ditemukan anomali adanya struktur patahan. Kata Kunci: Patahan, Gempa bumi, Geolistrik, GPR, Bangli

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208290011

Keyword