(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

GEOLOGI DAERAH SANGUNJAYA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, PROVINSI LAMPUNG


Kebutuhan energi esensial seperti minyak dan gas bumi merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap negara. Indonesia membutuhkan sumber daya minyak dan gas bumi untuk menjalankan banyak sektor ekonomi penting seperti industri serta transportasi, pemetaan geologi permukaan dilakukan sebagai langkah awal proses pencarian sumber daya yang dibutuhkan. Wilayah penelitian terletak pada Kabupaten Lampung Tengah lebih tepatnya Desa Sangunjaya dan sekitarnya secara geologi regional terletak pada peta geologi regional lembar Kotaagung. Fisiografi wilayah penelitian berada diantara Lajur Bukit Barisan dan Lajur Palembang, wilayah penelitian merupakan lokasi tersingkapnya Satuan Granit Kapur Padean dan Formasi Talangakar yang terkenal sebagai salah satu formasi batuan reservoir penghasil minyak dan gas bumi. Penelitian dilakukan dengan tujuan memetakan kondisi geologi permukaan meliputi sebaran batuan dan struktur geologi wilayah penelitian. Pemetaan geomorfologi serta rekontruksi sejarah geologi wilayah penelitian dilakukan untuk memperlengkap informasi mendetail terkait wilayah penelitian. Metode penelitian yang digunakan meliputi tahapan pengambilan data secara langsung di lapangan, dan analisis laboratorium. Satuan geomorfologi wilayah penelitian terdiri dari satuan perbukitan memanjang struktural terjal, satuan perbukitan bergelombang struktural curam, dan satuan dataran denudasional landai. Hasil analisis data wilayah penelitian menunjukkan wilayah penelitian terdiri dari tiga satuan batuan dari tua – muda berupa satuan monzogranit disetarakan dengan Satuan Granit Kapur Padean berumur Kapur Akhir, satuan batupasir kuarsa disetarakan dengan Formasi Talangakar berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal, dan satuan basal disetarakan dengan Satuan Batuan Gunungapi Muda Kuarter berumur Holosen. Struktur geologi wilayah penelitian terdiri dari sesar mendatar menganan Way Samang, sesar mendatar mengiri Sangunjaya dan sesar normal Sangunjaya berdasarkan analisis olah data kekar gerus, pola pelurusan dan bukti keterdapatan sesar berupa air terjun. Sejarah geologi wilayah penelitian terbagi menjadi dua episode yaitu Kapur Akhir, dan Oligosen Akhir – Holosen. Kolisi Terrane Woyla dan Terrane Sumatra Barat akibat Lempeng Samudra Ngalau yang tersubduksi habis pada umur Kapur Akhir karena aktivitas subduksi ganda diantara dua terrane tersebut, menghasilkan magmatic arc yang menerobos batuan alas dan membentuk pluton granitoid, aktivitas tektonisme berupa pengangkatan menyingkap pluton granitoid ke permukaan. Oligosen Akhir – Holosen ditandai dengan aktivitas pengendapan batuan sedimen berupa batupasir kuarsa karena fase pembentukan horst dan graben. Vulkanisme umur Holosen menghasilkan batuan intrusi bertipe vulkanik yang menerobos melalui rekahan batuan yang lebih tua diatasnya.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208280019

Keyword