GEOLOGI DAERAH SANGUNJAYA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, PROVINSI LAMPUNG
Kebutuhan energi esensial seperti minyak dan gas bumi merupakan kebutuhan
mendasar bagi setiap negara. Indonesia membutuhkan sumber daya minyak dan gas
bumi untuk menjalankan banyak sektor ekonomi penting seperti industri serta
transportasi, pemetaan geologi permukaan dilakukan sebagai langkah awal proses
pencarian sumber daya yang dibutuhkan. Wilayah penelitian terletak pada
Kabupaten Lampung Tengah lebih tepatnya Desa Sangunjaya dan sekitarnya secara
geologi regional terletak pada peta geologi regional lembar Kotaagung. Fisiografi
wilayah penelitian berada diantara Lajur Bukit Barisan dan Lajur Palembang,
wilayah penelitian merupakan lokasi tersingkapnya Satuan Granit Kapur Padean
dan Formasi Talangakar yang terkenal sebagai salah satu formasi batuan reservoir
penghasil minyak dan gas bumi. Penelitian dilakukan dengan tujuan memetakan
kondisi geologi permukaan meliputi sebaran batuan dan struktur geologi wilayah
penelitian. Pemetaan geomorfologi serta rekontruksi sejarah geologi wilayah
penelitian dilakukan untuk memperlengkap informasi mendetail terkait wilayah
penelitian. Metode penelitian yang digunakan meliputi tahapan pengambilan data
secara langsung di lapangan, dan analisis laboratorium. Satuan geomorfologi
wilayah penelitian terdiri dari satuan perbukitan memanjang struktural terjal, satuan
perbukitan bergelombang struktural curam, dan satuan dataran denudasional
landai. Hasil analisis data wilayah penelitian menunjukkan wilayah penelitian
terdiri dari tiga satuan batuan dari tua – muda berupa satuan monzogranit
disetarakan dengan Satuan Granit Kapur Padean berumur Kapur Akhir, satuan
batupasir kuarsa disetarakan dengan Formasi Talangakar berumur Oligosen Akhir
– Miosen Awal, dan satuan basal disetarakan dengan Satuan Batuan Gunungapi
Muda Kuarter berumur Holosen. Struktur geologi wilayah penelitian terdiri dari
sesar mendatar menganan Way Samang, sesar mendatar mengiri Sangunjaya dan
sesar normal Sangunjaya berdasarkan analisis olah data kekar gerus, pola pelurusan
dan bukti keterdapatan sesar berupa air terjun. Sejarah geologi wilayah penelitian
terbagi menjadi dua episode yaitu Kapur Akhir, dan Oligosen Akhir – Holosen.
Kolisi Terrane Woyla dan Terrane Sumatra Barat akibat Lempeng Samudra Ngalau
yang tersubduksi habis pada umur Kapur Akhir karena aktivitas subduksi ganda
diantara dua terrane tersebut, menghasilkan magmatic arc yang menerobos batuan
alas dan membentuk pluton granitoid, aktivitas tektonisme berupa pengangkatan
menyingkap pluton granitoid ke permukaan. Oligosen Akhir – Holosen ditandai
dengan aktivitas pengendapan batuan sedimen berupa batupasir kuarsa karena fase
pembentukan horst dan graben. Vulkanisme umur Holosen menghasilkan batuan
intrusi bertipe vulkanik yang menerobos melalui rekahan batuan yang lebih tua
diatasnya.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208280019
Keyword