(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Mikrozonasi Seismik Berdasarkan Analisis Geoteknik Menggunakan Metode HVSR (Studi Kasus: Kota Banjar, Jawa Barat)


Telah dilakukan penelitian untuk menentukan zona yang memiliki potensi bahaya gempa bumi di Kota Banjar dengan kepadatan penduduk 1.811 Jiwa/km2. Penelitian ini sebagai upaya mitigasi berdasarkan parameter amplifikasi (Ao), frekuensi dominan (fo), indeks kerentanan seismik (Kg) dan kecepatan gelombang geser (Vs30). Dalam pengolahan menggunakan data mikrotremor yang kemudian dianalisis dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) dan menggunakan software ProHvsr untuk mendapatkan nilai Vs30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai frekuensi dominan berkisar 0.55 - 2.91 Hz, nilai amplifikasi berkisar 1.12 - 7.37, indeks kerentanan seismik (Kg) berkisar 0.17 - 87.807. Daerah yang memiliki seismik rendah berada di Purwaharja bagian Barat dan Rejasari bagian Utara, sedangkan daerah dengan seismik tinggi berada di bagian Timur (Langensari). Berdasarkan nilai Vs30 yang didapat berkisar antara 138.022 - 463.02 m/s tersusun atas jenis tanah lunak (E) bagian Timur (Rejasari, Langensari), tanah sedang (C) bagian Timur (Langensari) dan tanah padat (D) bagian Barat (Purwaharja). Sehingga, bagian Timur daerah penelitian merupakan daerah yang berpotensi mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi, sedangkan bagian Barat Kota Banjar memiliki nilai Vs30 rendah menandakan daerah yang cukup aman dari resiko gempabumi. Kata kunci: Mikrotremor, Indeks Kerentanan Seismik, Vs30

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208280001

Keyword