(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENGARUH KONSENTRASI SAMPEL DAN WAKTU SINTESIS TERHADAP BINTIK KUANTUM KARBON YANG DISINTESIS MENGGUNAKAN METODE HIDROTERMAL DARI KULIT KOPI SEBAGAI DETEKTOR ION LOGAM


Pengaruh Konsentrasi Sampel dan Waktu Sintesis terhadap Bintik Kuantum Karbon yang Disintesis Menggunakan Metode Hidrotermal dari Kulit Biji Kopi sebagai Detektor Ion Logam Rizky Darmawan (118270029) Pembimbing: Dr. Bambang Ari Wahjoedi, M.Sc. Tech M Alv¬ien Ghifari, S.Si., M.Sc ABSTRAK Limbah logam menjadi salah satu permasalahan bagi lingkungan, sehingga diperlukan suatu teknik deteksi untuk menentukan keberadaan dan kadar limbah logam. Deteksi logam dapat dilakukan dengan teknik optik menggunakan BKK. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis BKK dari kulit kopi, mengidentifikasi pengaruh konsentrasi sampel dan waktu sintesis terhadap sifat fotoluminesensi BKK, serta menghasilkan BKK yang selektif terhadap ion logam melalui nilai HSV (Hue, Saturation, dan Value). BKK disintesis dari kulit kopi pada berbagai variasi konsentrasi sampel dan waktu sintesis, menggunakan metode hidrotermal dengan suhu 180oC. Hasil sintesis menunjukkan bahwa pendar BKK berwarna cyan (biru kehijauan) dengan rata-rata nilai H sebesar 210o. BKK yang disintesis dengan konsentrasi 0,07 g/ml selama 20 jam dengan suhu 180 oC, karena menunjukkan nilai HSV sebesar H 213o, S 100%, dan V 100%. Karakterisasi dilakukan menggunakan Spektroskopi UV-Vis, Spektrofluororesensi (PL), FTIR, dan Particle Size Analysis (PSA). Hasil karakterisasi spektrum UV-Vis dan PL menunjukkan bahwa molekul memiliki nilai serapan dengan panjang gelombang maksimum 288 nm, diasumsikan adanya transisi elektron n→π*, maka mengindikasikan bahwa struktur BKK memiliki ikatan rangkap terkonjugasi. Sifat fluoresen dari BKK ditunjukkan dengan adanya nilai eksitasi dan emisi yang masing-masing memiliki panjang gelombang maksimum 410 nm dan 500 nm, ditandai pendaran berwarna Cyan (biru-kehijauan). Karakterisasi FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi O-H (Hidroksil) dan C=O (Karbonil) pada BKK. Hasil karakterisasi PSA pada BKK, diperoleh persentase ukuran partikel di bawah 100 nm 14,7%. Setelah itu, BKK diaplikasikan sebagai deteksi optik yang selektif terhadap ion logam. Hasil uji deteksi ion logam, BKK sangat selektif terhadap ion logam Fe(III) yang menunjukkan perubahan warna pendar dari biru menjadi biru kehitaman, dan mengalami perubahan nilai HSV dari H 211o, S 99%, dan V 100%, menjadi H 236o, S 95%, dan V 45%. Kata kunci: Bintik kuantum karbon (BKK), Hidrotermal, kulit kopi, deteksi ion logam.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208250083

Keyword