(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Dampak Aglomerasi Kawasan Perdagangan dan Jasa Koridor Jalan Pangeran Antasari Bandar Lampung Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Berdasarkan Persepsi Masyarakat Sekitar


Perkembangan fisik suatu kota dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk, semakin padatnya bangunan dan semakin luasnya kawasan terbangun, serta semakin lengkapnya infrastruktur kota yang menunjang kegiatan sosial dan ekonomi kota (Branch, 1995). Dengan berkembangannya sarana dan prasarana yang ada di suatu wilayah maka akan membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, salah satunya adalah sarana perdagangan dan jasa. Upaya perkembangan kota dapat dilakukan dengan konsep aglomerasi. Montgomery dalam (Kuncoro, 2002) mendefinisikan aglomerasi sebagai konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi di kawasan perkotaan dalam rangka penghematan karena lokasinya yang berdekatan (economies of proximity). Konsep aglomerasi mengelompokkan pusat kawasan permukiman, industri, dan pusat perdagangan. Salah satu wilayah yang baru terjadi aglomerasi aktivitas ekonomi berupa perdagangan dan jasa adalah Koridor Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Kedamaian. Kecamatan Kedamaian merupakan salah satu wilayah yang memiliki kawasan yang berkembang dari kawasan permukiman dan perdagangan kecil menjadi pusat perdagangan besar. Dapat dilihat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini melaju sangat pesat dengan didominasi sektor perdagangan dan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak aglomerasi Kawasan Perdagangan dan Jasa Koridor Jalan Pangeran Antasari terhadap kondisi sosial dan ekonomi berdasarkan persepsi masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode kuantitatif yang berorientasi berdasarkan variabel-variabel yang didapatkan dari kajian literatur. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa aglomerasi Kawasan Perdagangan dan Jasa Antasari berdampak positif dan negatif terhadap kondisi sosial. Dampak positif tersebut diantaranya terbantunya aktivitas keseharian, meningkatnya minat berbelanja dan membuka usaha. Sedangkan dampak negatifnya adalah meningkatkan perilaku konsumtif, mengganggu kenyamanan akibat kemacetan, kebisingan, dan munculnya PKL, serta mengurangi rasa aman. Pada kondisi ekonomi juga berdampak positif dan negatif, dimana dampak positifnya adalah mempengaruhi pekerjaan, meningkatkan kesempatan kerja dan membuka usaha, serta meningkatnya harga lahan.Sedangkan dampak negatifnya yaitu meningkatnya pengeluaran. Penelitian ini juga mengidentifikasi tingkat dampak melalui analisis skalogram sehingga menghasilkan dampak dengan hirarki tinggi, sedang dan rendah.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208250047

Keyword