GEOLOGI DAERAH SUMBERTANI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN ABUNGPEKURUN, KABUPATEN LAMPUNG UTARA, PROVINSI LAMPUNG
Daerah penelitian berada di Sumbertani dan sekitarnya, Kecamatan Abungpekurun,
Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung dengan luasan area pemetaan 25
km2
yang berdasarkan peta geologi lembar Kotaagung wilayah tersebut masuk ke
dalam formasi Granit Kapur (Kgr), formasi Talangakar (Tomt) dan formasi Batuan
Gunungapi Kuarter Muda (Qhv). Kegiatan ini dilakukan untuk mempelajari tatanan
geologi daerah penelitian mencakup Geomorfologi, Stratigrafi, Struktur Geologi
dan Sejarah Geologi di daerah penelitian, Penelitian dilakukan dalam empat
tahapan, yaitu tahap pra-pemetaan, tahap pengambilan data, tahap pengolahan dan
analisis data, tahap penyajian data dan penyusunan laporan. Geomorfologi daerah
penelitian terdiri dari tiga satuan geomorfologi yaitu: Geomorfologi di daerah
penelitian terdiri dari tiga satuan yaitu Satuan Perbukitan Memanjang Struktural
Curam - Sangat Curam, Satuan Lembah Struktural Agak Curam, Satuan Dataran
Bergelombang Struktural Datar – Bergelombang. Stratigrafi daerah penelitian
tersusun dari tiga satuan dari tua hingga muda yaitu: Satuan Monzogranit, Satuan
Andesit, dan Satuan Tuf Vitrik. Struktur Geologi di daerah penelitian ini hanya
terdapat Struktur Kekar yang dipengaruhi oleh Sesar Mendatar, dan Penarikan Pola
Kelurusan yang memiliki arah dominan ke Timur Laut – Barat Daya. Mekanisme
sejarah geologi pada daerah penelitian pada periode Kapur Akhir terjadi intrusi
magma granitik yang merobos batuan yang lebih tua berupa batuan metamorf yang
membentuk satuan monzogranit, intrusi terjadi akibat adanya tabrakan antara
Terrain Sumatra barat dengan Terrain Woyla, tabrakan ini menyebabkan pelelehan
pada sebagian material kerak bumi (partial melting of recycled cristal material)
yang berkomposisi mineral kuarsa dan mineral feldspar, Satuan Monzogranit
mengalami proses subduksi (uplift)/terangkat dan tersingkap ke permukaan, Pada
periode Pliosen – Plistosen yang tidak ditemukannya batuan, hal ini dikarenakan
pada daerah penelitian mengalami pengangkatan yang di kontrol oleh struktur
geologi sehingga proses yang terjadi pada periode ini adalah pelapukan dan erosi,
maka dari itu terdapat rumpang waktu pengendapan yang menghasilkan hubungan
ketidakselarasan berupa Non-conformity. selanjutnya pada periode Kuarter
(Holosen) Pada periode ini juga terjadi aktivitas vulkanisme di sepanjang sistem
sesar besar sumatra dan meningkatnya aktivitas vulkanisme tersebut di akibatkan
adanya pergerakan tektonik pada pegunungan bukit barisan yang terus terjadi
pengangkatan di busur barisan sehingga menyebabkan terendapkan produk
vulkanik berupa andesit dan tuf vitrik pada daerah penelitian
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208240068
Keyword