(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ARAHAN MITIGASI BENCANA TSUNAMI DI OBJEK WISATA PANTAI TANJUNG SETIA KABUPATEN PESISIR BARAT


Indonesia secara internasional dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia disebabkan sekitar 71% atau dua pertiga wilayahnya adalah berupa lautan. Kawasan pesisir merupakan kawasan yang kaya akan potensi baik dari sisi ekonomi, wisata, sumber daya, namun juga berpotensi besar terhadap ancaman bencana. Pada kawasan wisata yang berada didaerah pesisir terdapat ancaman bencana tsunami yang memberikan dampak dan kerugian pada wilayah terancam bencana tsunami. Potensi utama Kabupaten Pesisir Barat adalah sektor pariwisata sehingga banyak wisatawan yang berkunjung untuk berlibur dan menikmati keindahan alamnya, seperti di Desa Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat yang memiliki objek wisata unggulan di Kabupaten Pesisir Barat yaitu Pantai Tanjung Setia. Mengingat objek wisata Pantai Tanjung Setia berada di kawasan pesisir Kabupaten Pesisir Barat sehingga sangat rentan terhadap bencana pesisir yaitu bencana tsunami, maka kerugian yang terjadi akibat bencana tsunami akan mempengaruhi keberlangsungan hidup dari masyarakat lokal dan perekonomian daerah apabila masyarakat dan daerah tersebut sangat bergantung pada pariwisata. Oleh sebab itu, upaya mitigasi bencana tsunami sangat diperlukan di kawasan pariwisata khususnya pada objek wisata Pantai Tanjung Setia, maka butuh dilakukan penelitian terkait arahan mitigasi bencana tsunami di objek wisata Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat sebagai upaya untuk menciptakan kawasan pariwisata pesisir yang tanggap bencana. Berdasarkan analisis, didapatkan arahan mitigasi bencana tsunami di objek wisata Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari mitigasi struktural berupa pembuatan peta dan jalur evakuasi serta pengadaan signage menuju tempat evakuasi dan titik kumpul, penyediaan sistem peringatan dini adanya bahaya tsunami, pengadaan shelter sebagai tempat berkumpul saat terjadinya bencana tsunami, penyediaan pemecah ombak (break water) untuk menahan gelombang tsunami. Sedangkan mitigasi non-struktural yaitu peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dan pengelola kawasan wisata terhadap bencana tsunami, pembuatan kebijakan tentang tata guna lahan kawasan pesisir yang aman bencana, pembentukan forum pengurangan risiko bencana dalam peningkatan kapasitas masyarakat, pembuatan zonasi kawasan mangrove dan hutan pantai yang termasuk kedalam jalur hijau (green belt). Kata Kunci: Mitigasi Bencana, Tsunami, Objek Wisata, Pantai Tanjung Setia

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208240018

Keyword