(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Evaluasi Persilangan Sebidang Jalan Rel dan Jalan (Studi Kasus: Jalan H. Komarudin, Bandar Lampung)


Perlintasan sebidang adalah perpotongan antara jalan kereta api dengan jalan raya. Adanya perpotongan ini maka prioritas pergerakan dimiliki oleh kereta api dibandingkan pergerakan lalu lintas kendaraan di jalan raya. Hal ini menyebabkan suatu tundaan karena adanya panjang antrian dan durasi tundaan akan mempengaruhi nilai penggunaan BBM, semakin besar durasinya maka akan semakin besar nilai BBM yang dikeluarkan sehingga merugikan bagi pengguna kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja lalu lintas, mengevaluasi fasilitas dan mengetahui jumlah BBM akibat tundaan di persilangan sebidang Jalan H. Komarudin, Bandar Lampung. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah arus lalu lintas, durasi penutupan pintu perlintasan, jumlah kereta api yang melintas, kecepatan kendaraan dan data GAPEKA. Analisis yang digunakan adalah analisis gelombang kejut dengan melihat perubahan kecepatan dan kepadatan, kemudian menghitung nilai tundaan, panjang antrian dan nilai bahan bakar menggunakan metode LAPI ITB. Panjang antrian maksimum yang terbentuk adalah 2,08 km di arah selatan, tundaan maksimum sebesar 674,24 detik. Nilai BBM maksimum sebesar 0,046 liter/smp-detik di arah selatan-utara. Berdasarkan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.407/AJ.401/DRJD/2018, di lapangan terdapat 8 rambu yang terpasang dari 11 jenis rambu. Hasil penelitian menunjukkan alternatif yang harus diterapkan di persilangan sebidang Jalan H. Komarudin yaitu dilakukannya peningkatan keselamatan dengan memasang alat keselamatan dan perlengkapan jalan. Kata kunci: Persilangan Sebidang, Gelombang Kejut, Antrian, Tundaan dan Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM)

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208240017

Keyword