(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

EVALUASI PERLINTASAN SEBIDANG JALAN REL DAN JALAN (STUDI KASUS: JALAN RAYA SERPONG, TANGERANG SELATAN)


ABSTRAK EVALUASI PERLINTASAN SEBIDANG JALAN REL DAN JALAN (STUDI KASUS: JALAN RAYA SERPONG, TANGERANG SELATAN) Oleh DHIYAA AULIA HASANAH NIM. 21117132 Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Pada perlintasan sebidang jalan rel dan Jalan Raya Serpong sering terjadi antrian kendaraan yang bersisa ke penutupan pintu selanjutnya. Di sepanjang jalan sekitar perlintasan sebidang tersebut terdapat pasar dan toko yang tidak dilengkapi dengan lahan parkir. Hal ini mengurangi lebar jalan yang dapat digunakan oleh kendaraan yang melintas. Data primer pada penelitian adalah data arus lalu lintas, kecepatan kendaraan, durasi penutupan pintu, jumlah kereta api yang melintas dan panjang antrian pada 200 meter setelah antrian dan pada perlintasan sebidang, yang diambil pada hari Senin hingga Kamis pukul 09.00-12.00 dan 15.00-18.00. Data sekunder yang dikumpulkan adalah jadwal keberangkatan kereta api di Stasiun Serpong. Metode penelitian yang digunakan adalah MKJI 1997 dan gelombang kejut. Hasil dari penelitian ini derajat kejenuhan pada ruas Jalan Raya Serpong berdasarkan kapasitas MKJI 1997 belum jenuh (DS<0,75), sedangkan jika dibandingkan dengan arus tertinggi pada suatu waktu dan arus maksimum model Greenshield sudah jenuh. Panjang antrian dan waktu tundaan rata-rata maksimum dari hasil pengamatan adalah 328 meter dan 56,85 detik/smp. Adapun panjang antrian dan waktu tundaan rata-rata dari analisis gelombang kejut adalah 1.648 meter dan 11,84 detik/smp. Permasalahan kemacetan pada ruas Jalan Raya Serpong disebabkan oleh: aktivitas pada bahu jalan, kendaraan yang keluar/masuk akses jalan ataupun kendaraan yang memutar balik; frekuensi kereta api yang melintas; sisa antrian kendaraan ke penutupan pintu selanjutnya. Alternatif solusi yang terpilih yaitu kombinasi pemberian median jalan dan pengurangan hambatan samping dapat mengatasi permasalahan pada ruas Jalan Raya Serpong karena derajat kejenuhannya lebih kecil dibanding dua skenario lain (DS<0,57). Kata kunci: analisis gelombang kejut, MKJI 1997, panjang antrian

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208230050

Keyword