(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROSES PEMANCANGAN DAN PENGECORAN KONSTRUKSI DERMAGA DI PT PELABUHAN INDONESIA (PELINDO) REGIONAL 2 PANJANG MENGGUNAKAN METODE BOW TIE ANALYSIS


Pelaksanaan proyek konstruksi seringkali mengalami hambatan oleh hal-hal yang tidak diinginkan, salah satu faktor penghambatnya adalah dengan adanya kejadian kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan luka atau kerugian materiil baik bagi korban maupun pihak yang bersangkutan. Ada beberapa jenis risiko kecelakaan kerja yang sering terjadi, mulai dari kecelakaan kerja ringan dengan risiko lecet dan memar hingga kecelakaan kerja serius yang mengakibatkan cacat fisik bahkan korban jiwa. Kecelakaan kerja yang terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi sangat perlu diidentifikasi dan dikendalikan agar tingkat risiko kecelakaan kerja tidak semakin meningkat.Pada penelitian tugas akhir ini dilakukan analisis risiko kecelakaan kerja konstruksi dermaga pada saat proses pemancangan dan pengecoran di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) regional 2 Panjang dengan menggunakan metode Bow Tie Analysis (BTA) untuk mengidentifikasi risiko-risiko kecelakaan kerja yang kemungkinan terjadi, juga penyebab serta dampak dari kecelakaan kerja tersebut, tujuan metode ini adalah untuk memberikan sebuah gambaran yang menyeluruh dari logika beberapa skenario peristiwa risiko dan membantu menyediakan penjelasan visual yang sederhana tentang hubungan peristiwa risiko dengan penyebab dan konsekuensinya. Studi ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pihak terkait proyek tersebut untuk mengetahui besaran kemungkinan (likelihood) dan keparahan (severity) kecelakaan kerja dan perhitungan penilaian risiko kecelakaan kerja paling dominan. Responden dalam penelitian tugas akhir ini adalah HSE managers, facilities managers, facilities staff site supervisor, site ops manager dan consultant. Berdasarkan hasil dari penelitian tugas akhir ini diketahui bahwa terdapat 23 variabel risiko kecelakaan, dimana kategori dengan risiko tinggi (dominan) yaitu terkena manuver alat berat, tersiram material campuran beton serta terluka akibat alat kerja. Adapun penyebabnya yaitu karena tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD), pekerja kurang konsentrasi, tidak waspada, peralatan kerja berserakan dan tidak ada rambu peringatan. Pencegahannya dengan pemeriksaan kelengkapan APD, penyediaan tim pertolongan pertama, menyediakan alat medis serta menyediakan alat evakuasi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208230013

Keyword