(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS PENYEBAB DAN MITIGASI KECELAKAAN KERJA SAAT BONGKAR MUAT BARANG CURAH KERING DI PT. PELABUHAN INDONESIA REGIONAL II PELABUHAN PANJANG


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.69 Tahun 2001, Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang Pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Pelabuhan merupakan suatu simpul transportasi laut yang menjadi fasilitas penghubung dengan daerah lain untuk melakukan aktivitas/kegiatan penyebrangan baik itu penumpang maupun barang. Secara umum, kegiatan di Pelabuhan terdiri dari bongkar muat barang, kunjungan kapal, dan keberangkatan serta kedatangan penumpang untuk pelayaran dalam negeri maupun luar negeri. Pada proses bongkar muat di Pelabuhan biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu angkat seperti crane dan Jib Crane. Agar mempercepat proses mengangkat naik dan menurunkan muatan dapat menggunkan alat bantu berupa rubber tyred gantry crane (RTG), crane, dan truck. Namun, pengoperasian alat bantu tersebut dalam kegiatan bongkar muat memiliki potensi kecelakaan kerja yang sangat tinggi seperti terjatuh, tertimpah, tertumbuk atau terjepit. Potensi kecelakaan kerja akan sangat tinggi jika tidak dikendalikan dengan baik, yang berakibat pada kerugian ekonomi maupun non-ekonomi. Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak terduga dan tidak dikehendaki, serta dapat menghambat proses bongkar muat atau kegiatan lainnya. Faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja adalah lingkungan kerja di dermaga D PT. Pelabuhan IndonesiaRegional II Panjang saat bongkar muat dan human error yang tidak menerapkan keselamatan dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang dapat menyebabkan kecelakan kerja, mitigasi atau pengendalian potensi kecelakaan kerja serta peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang di terapkan oleh PT. Pelabuhan Indonesia Regional II Panjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan pendekatan observasional karena menggambarkan risiko yang ada pada tahapan bongkar muat melalui pengamatan dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Dalam menentukan tingkat risiko atau level risiko dari beberapa potensi bahaya menggunakan nilai likelihood dan nilai severity. untuk meminimalkan atau mengurangi bahkan menghilangkan kemungkinan terjadinya risiko kecelakan kerja, manajemen perusahaan setiap hari melakukan Safety Patrol yang dilakukan oleh anggota PFSO (Port Facility Security Officer). Pengambilan data menggunakan teknik pengambilan sampel acak dengan sampel sebanyak 25 responden. Kata Kunci: Pelabuhan, Alat Bongkar Muat, Kecelakaan Kerja, Job Safety Analysis (JSA), Safety Patrol, Responden.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208220043

Keyword