(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI KABAU (Archidendron bubalinum (Jack.) I.C.Nielsen) ASAL LAMPUNG SELATAN TERHADAP PENURUNAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA MENCIT (Mus musculus)


Tanaman kabau (Archidendron bubalinum (Jack.) I.C.Nielsen) merupakan tanaman dari genus Archidendron yang sering ditemukan secara alami di pulau Sumatera, salah satunya Provinsi Lampung. Pada beberapa bagian daerah di Indonesia, biji kabau dimanfaatkan sebagai obat herbal tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa fitokimia yang terkandung pada ekstrak biji kabau, untuk mengetahui adanya senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak biji kabau dan untuk mengetahui efektivitas ekstrak biji kabau dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit yang diinduksi aloksan. Tahapan penelitian ini meliputi pengumpulan sampel, pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak biji kabau dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, pengujian skrinning fitokimia ekstrak biji kabau, pengujian GC-MS ekstrak biji kabau dan uji aktivitas antidiabetes. Hewan coba yang digunakan sebanyak 24 ekor mencit yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol perlakuan, kontol negatif yaitu aloksan 120 mg/kgBB, kontrol positif yaitu glibenklamid 3 mg/kgBB dan kelompok perlakuan ekstrak biji kabau dengan dosis 95 mg/kgBB, 190 mg/kgBB dan 380 mg/kgBB yang terdiri 4 ekor mencit setiap kelompok. Pengukuran kadar gula darah dilakukan pada sebelum puasa, setelah puasa, sebelum pemberian ekstrak biji kabau dan setelah pemberian ekstrak biji kabau. Data hasil pengujian dianalisis secara statistik menggunakan One-Way ANOVA. Penelitian menunjukkan bahwa hasil pengujian fitokimia menunjukkan ekstrak biji kabau mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Hasil pengujian GC-MS ekstrak biji kabau menunjukkan terdapat 8 peak dengan 9 senyawa yang terkandung dan terdapat 2 senyawa dominan yaitu Dodecanoic acid dan Trilaurin. Hasil pengujian kadar gula darah menunjukkan ekstrak biji kabau dosis 95 mg/kgBB dan 190 mg/kgBB memiliki efek antidiabetes. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji kabau dengan dosis 95 mg/kgBB dan 190 mg/kgBB dapat menurunkan kadar gula darah.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208200008

Keyword