Strategi Implementasi Konsep Green Port di Pelabuhan Panjang
Tingginya mobilisasi barang melalui pelayaran laut dapat mempercepat pemanasan global, dan polutan dari kapal di laut juga dapat menyebabkan hujan asam. Pada dasarnya permasalahan global terjadi pada industri pelayaran dan transportasi laut merupakan bagian dari inventarisasi gas rumah kaca sektor energi. Pelabuhan juga berkontribusi terhadap pencemaran melalui kegiatan maritime. Dimana Pelabuhan menyumbang 3% emisi gas rumah kaca. Keberlanjutan pelabuhan yang ramah lingkungan menjadi faktor terpenting bagi sustainable transportation agar manajemen pelabuhan terintegrasi dan tersistem. Penggunaan konsep green port atau pelabuhan ramah lingkungan merupakan penerapan yang dapat dilakukan, dimana bertujuan untuk mengurangi permasalahan lingkungan yang terjadi di pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali implementasi dan strategi konsep Green Port di Pelabuhan Panjang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskripsi dimana untuk mengidentifikasi potensi konsep green port dari aspek lingkungan di Pelabuhan Panjang, dan analisis tier 1 untuk mengidentifikasi emisi karbon di Pelabuhan Panjang serta analisis swot yang digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan green port di Pelabuhan Panjang. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa sebesar 50% Pelabuhan Panjang telah mengimplementasi konsep green port yang didukung dengan adanya penerapan elektrifikasi pada bahan bakar, adanya RF (Reception Facilities), adanya 2 road sweeper, adanya kapal sampah, dan Pelabuhan Panjang meningkatkan temperature global sebanyak 0,002 oC serta strategi yang dilakukan untuk pengembangan konsep green port di Pelabuhan Panjang yaitu mengoptimalkan penerapan infrastruktur yang ramah lingkungan dan pengurangan emisi CO2.
Kata kunci : Emisi Karbon, Elektrifikasi, Green Port, Pelabuhan Panjang
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2208120043
Keyword