Evaluasi Penggunaan Obat Antibiotik Pada Pasien Infeksi COVID-19 di Ruang Isolasi RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi yang telah
dinyatakan sebagai pandemik oleh WHO (World Health Organization). Sebagian
besar dalam diagnosis pada COVID-19 disebutkan gejala infeksi bakteri
pneumonia. Pasien dengan gejala tersebut dapat diobati dengan antibiotik.
Tingginya angka kejadian COVID-19 menyebabkan tingginya penggunaan
antibiotik. Peresepan antibiotik yang tinggi serta kurang tepat dapat berdampak
serius karena dapat menyebabkan peningkatan resistensi bakteri, morbiditas dan
mortalitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik
pasien ruang isolasi di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro, penelitian ini
bersifat observatif deskriptif, dengan pendekatan retrospektif. Data diperoleh dari
penelusuran catatan rekam medik yang dikumpulkan dengan teknik purposive
sampling pada periode Juni-Agustus 2021. Sebanyak 165 sampel yang memenuhi
kriteria inklusi dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode anatomical
therapeutic chemical (ATC)/ defined daily dose (DDD) dan secara kualitatif
menggunakan standar pedoman terapi pasien COVID-19. Hasil analisis
menunjukkan bahwa dari 165 rekam medik terdapat 3 jenis antibiotik yang
digunakan dengan nilai DDD total sebesar 93,37 DDD/100hari rawat inap. Jenis
antibiotik yang paling banyak diresepkan yaitu levofloksasin 96,97%. Dari 165
sampel yang dievaluasi didapatkan 165 kasus (100%) tepat indikasi, 165 kasus
(100%) tepat pasien, 160 kasus (96,97%) tepat obat dan 108 kasus (65,45%) tepat
dosis. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien COVID19 di ruang isolasi RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro sudah rasional tetapi
perlu dipertimbangkan terkait pemilihan durasi penggunaan antibiotik untuk
pasien infeksi COVID-19.
Kata kunci : COVID-19, antibiotik, ATC/DDD, rasionalitas.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206170004
Keyword