(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Evaluasi Penggunaan Obat Antibiotik Pada Pasien Infeksi COVID-19 di Ruang Isolasi RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro


Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi yang telah dinyatakan sebagai pandemik oleh WHO (World Health Organization). Sebagian besar dalam diagnosis pada COVID-19 disebutkan gejala infeksi bakteri pneumonia. Pasien dengan gejala tersebut dapat diobati dengan antibiotik. Tingginya angka kejadian COVID-19 menyebabkan tingginya penggunaan antibiotik. Peresepan antibiotik yang tinggi serta kurang tepat dapat berdampak serius karena dapat menyebabkan peningkatan resistensi bakteri, morbiditas dan mortalitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pasien ruang isolasi di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro, penelitian ini bersifat observatif deskriptif, dengan pendekatan retrospektif. Data diperoleh dari penelusuran catatan rekam medik yang dikumpulkan dengan teknik purposive sampling pada periode Juni-Agustus 2021. Sebanyak 165 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode anatomical therapeutic chemical (ATC)/ defined daily dose (DDD) dan secara kualitatif menggunakan standar pedoman terapi pasien COVID-19. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 165 rekam medik terdapat 3 jenis antibiotik yang digunakan dengan nilai DDD total sebesar 93,37 DDD/100hari rawat inap. Jenis antibiotik yang paling banyak diresepkan yaitu levofloksasin 96,97%. Dari 165 sampel yang dievaluasi didapatkan 165 kasus (100%) tepat indikasi, 165 kasus (100%) tepat pasien, 160 kasus (96,97%) tepat obat dan 108 kasus (65,45%) tepat dosis. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien COVID19 di ruang isolasi RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro sudah rasional tetapi perlu dipertimbangkan terkait pemilihan durasi penggunaan antibiotik untuk pasien infeksi COVID-19. Kata kunci : COVID-19, antibiotik, ATC/DDD, rasionalitas.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206170004

Keyword