(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Perbandingan Konfigurasi Wenner Alpha Dan Wenner-Schlumberger Dengan Metode Geolistrik Resistivitas (Studi Kasus: Pemandian Air Panas, Desa Jatimulyo)


ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Untuk mengetahui kondisi bawah permukaan, digunakan metode resistivitas dengan dua konfigurasi yang berbeda. Perbedaan dalam penggunaan konfigurasi, sumber air panas pada daerah penelitian yang dimanfaatkan menjadi geowisata, serta sumber air panas yang menjadi sistem irigasi pada warga sekitar menjadi dasar penting dilakukannya penelitian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi litologi bawah permukaan, mengetahui zona outflow di daerah penelitian, serta menganalisa konfigurasi yang digunakan dalam pengolahan data. Penelitian ini menggunakan data sekunder metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner Alpha dan konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan 3 panjang lintasan yang berbeda-beda. Hasil pengolahan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis litologi, yaitu top soil yang memiliki ketebalan hingga 15 meter, batu lempung tufaan dengan nilai resistivitas dari 1 – 13 Ωm, dan batupasir tufaan dengan nilai resistivitas 16 – 46 Ωm. Keberadaan zona outflow berada pada zona rekahan yang dapat dilihat dalam hasil inversi geolistrik memiliki perbedaan resistivitas yang mencolok. Konfigurasi Wenner-Schlumberger secara kualitatif menjadi konfigurasi yang lebih baik dibandingkan konfigurasi Wenner Alpha akan tetapi, secara kuantitatif kedua konfigurasi tersebut baik digunakan tergantung kebutuhan penelitian. Dalam pemodelan 3D geolistrik resistivitas, batu lempung tufaan terdistribusi lebih besar dibandingkan batupasir tufaan. Kata kunci: Metode geolistrik resitivitas, Konfigurasi, Litologi, dan Zona outflow.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206150051

Keyword