(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pengaruh pH dan Suhu Terhadap Bintik Kuantum Karbon Yang Disintesis Dengan Metode Hidrotermal Dari Limbah Kulit Kopi Sebagai Pendeteksi Ion Logam


Bintik kuantum karbon (BKK) merupakan material nano yang banyak dikembangkan karena dapat menunjukkan sifat fotoluminesensi yang stabil. Keunggulan tersebut menyebabkan BKK dapat diaplikasikan sebagai sensor pendeteksi ion logam. Sampai saat ini, sudah banyak metode dan prekursor yang digunakan untuk mensintesis BKK. Namun, saat ini metode hidrotermal dengan menggunakan prekursor biomassa lebih sering digunakan. Salah satu biomassa yang berpotensi yaitu limbah kulit kopi karena memiliki kandungan karbon yang baik ketika digunakan untuk sintesis BKK. Pada penelitian ini dilakukan sintesis BKK menggunakan metode hidrotermal dari limbah kulit kopi untuk diaplikasikan sebagai deteksi ion logam dengan pengembangan sistem deteksi smartphone melalui aplikasi hue saturation value (HSV). BKK pendaran terbaik yang dianalisis melalui aplikasi HSV yaitu variasi pH 5 suhu 180°C dengan nilai H 211°, S 98%, dan V 97%. Hasil karakterisasi BKK memiliki gugus fungsi hidroksil (OH), imina (C=N), dan karbonil (C=O) dengan ukuran 385 nm. Spektrum absorbansi, eksitasi, dan pendaran atau emisi BKK terbaik berada pada rentang panjang gelombang 250 nm – 800 nm dengan panjang gelombang maksimum (λmaks) absorbansi, eksitasi, dan emisi berturut-turut 288 nm, 415 nm, dan 500 nm. Setelah BKK diaplikasikan sebagai sensor deteksi pada ion logam BKK dari limbah kulit kopi selektif terhadap ion logam besi (Fe3+). Kata kunci : BKK, Hidrotermal, Ion logam, Kulit kopi, Pendaran

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206140022

Keyword