(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Karakteristik Endapan Krisis Laut Umur Trias-Jura di Kolonodale, Sulawesi Tengah


Breakup atau pecahnya Gondwana pada Jura Akhir-Kapur Awal menyebabkan pembentukan berbagai mikrokontinen yang membentuk Pulau Sulawesi. Pembentukan Pulau Sulawesi memiliki berbagai versi yang berbeda. Diawali pergerakan Sula Spur ke arah barat yang menabrak Busur Gunungapi Lengan Utara Sulawesi yang menyebabkan kolisi pada Oligosen Akhir. Setelah itu terjadi subduksi rollback pada Laut Celebes kala Miosen Tengah sehingga Sula Spur pecah menjadi mikrokontinen sehingga membentuk Pulau Sulawesi. Hal tersebut menyebabkan tersingkapnya batuan berumur Mesozoikum. Pusat Survei Geologi (PSG) pada tahun 2016 melakukan survei Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas (Migas) di Tomori, Sulawesi Tengah. Ditemukan lapisan batuan dengan komposisi silika (siliceous rock) yang berselingan dengan batuan karbonat pada penelitian tersebut. Penelitian mengenai batuan yang berada di Kolonodale pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan banyak penelitian di dunia yang membahas tentang siliceous rock, tetapi belum ada yang membahas hal tersebut di Indonesia sehingga penelitian ini menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menentukan satuan batuan, mengetahui faktor yang mempengaruhi terbentuknya endapan siliceous rock, dan mengetahui lingkungan pengendapan siliceous rock. Metodologi dalam penelitian mencakup analisis petrografi untuk mengetahui komposisi batuan dan jenis fosil serta analisis paleontologi untuk menentukan umur batuan. Pada daerah penelitian terdapat dua satuan batuan yaitu satuan batugamping dan satuan siliceous rock. Batugamping yang tersusun oleh radiolaria, spikulit, ammonite, echinodermata, juvenile mollusca, dan mollusca, sedangkan siliceous rock tersusun oleh radiolaria dan spikulit. Komposisi batuan tersebut menginterpretasikan lingkungan terbentuknya siliceous rock dan dapat disebandingkan dengan penelitian terdahlu setara dengan litofasies 8 yaitu radiolarites. Batuan pada daerah penelitian dikelompokan dalam standard micro facies 1, 3, dan 8 yang termasuk dalam zona fasies 1,2, dan 3. Keterdapatan fosil radiolariadan menunjukan umur Jura dan fosil spikulit menjadi penanda lingkungan deep-shelf hingga ke basin. Faktor yang mempengaruhi keterdapatan siliceous rock antara lain tektonik yaitu terjadinya rifting, oseanografi berupa upwelling yang kuat, dan paleoklimat berupa kenaikan suhu permukaan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206100058

Keyword