(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Provenan dan Paleoklimat Formasi Nanaka Berdasarkan Geokimia Batuan Sedimen


Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya mempunyai kondisi geologi yang kompleks. Pada tahun 2016, Pusat Survei Geologi (PSG) melakukan Survei Wilayah Kerja (WK) Migas di Lintasan Nanaka guna mengumpulkan data untuk kepentingan eksplorasi migas karena pada Lengan Timur Sulawesi merupakan daerah yang menunjukkan adanya rembesan hidrokarbon seperti yang ada di Luwuk maupun di Bungku. Pada kegiatan penyelidikan kebumian untuk eksplorasi migas, PSG mencoba menggunakan metode geokimia batuan sedimen yang relatif masih baru di Indonesia, khususnya penelitian mengenai provenan dan paleoklimat Formasi Nanaka. Penelitian provenan dan paleoklimat menggunakan proxy geokimia ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pertimbangan eksplorasi minyak dan gas di Formasi Nanaka. Analisis provenan dan paleoklimat Formasi Nanaka bertujuan untuk mengetahui nama batuan, provenan, dan paleoklimat Formasi Nanaka sehingga dapat disusun paleogeografi Formasi Nanaka selama Jura. Analisis provenan dan paleoklimat menggunakan data geokimia batulempung dan serpih Formasi Nanaka yang dianalisis menggunakan X-Ray Fluoresence. Berdasarkan analisis geokimia batuan, serpih Formasi Nanaka dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok serpih kaya besi dan kelompok serpih miskin besi. Pada kelompok serpih kaya besi mengalami pengayaan senyawa Fe2O3 dan MgO serta pemiskinan senyawa Al2O3, K2O, dan P2O5. Kelompok serpih miskin besi mengalami pengayaan senyawa Al2O3, K2O, dan P2O5, serta pemiskinan senyawa Fe2O3 dan MgO. Kelimpahan unsur Fe dan Mg dapat diinterpretasikan bahwa afinitas batuan terkait dengan batuan mafik. Kelimpahan unsur Al dan K dapat diinterpretasikan bahwa afinitas batuan serpih terkait dengan batuan felsik. Berdasarkan perbedaan afinitas batuan asal tersebut, kelompok serpih kaya serpih diinterpretasikan berasal dari batuan asal berafinitas mafik dan berasal dari tatanan tektonik island arc. Kelompok serpih miskin besi diinterpretasikan berasal dari batuan asal berafinitas felsik dan berasal dari tatanan tektonik active continental margin. Kedua tatanan tektonik ini berkaitan dengan subduksi bertipe Andean antara Lempeng Izanagi dengan Lempeng Australia yang membentuk busur gunungapi sepanjang timur hingga utara Gondwana yang berlanjut menjadi subduksi bertipe Mariana antara Lempeng Izanagi dengan Lempeng Mesotethys yang membentuk busur kepulauan di barat Sula Spur. Formasi Nanaka terendapkan pada daerah beriklim semiarid dengan intensitas pelapukan sedang hingga ekstrem. Kelompok serpih miskin besi mengalami pelapukan yang lebih intensif daripada kelompok serpih kaya besi. Material sedimen hasil lapukan kemudian terendapkan dengan mekanisme suspensi yang didorong oleh adanya upwelling yang intensif terjadi selama Jura akibat dari adanya angin monsun. Formasi Nanaka terendapkan di selatan Sula Spur pada lintang 30°LS.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206100055

Keyword