(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Geologi Daerah Pekon Sukaagung Barat, Kabupaten Tanggamus, Lampung


Wilayah Kecamatan Pugung hingga Kecamatan Bulok menyimpan keunikan, yaitu tersingkapnya alas batuan metamorf dan batuan lempeng samudra. Wilayah Kecamatan Pugung hingga Kecamatan Bulok merupakan area tersingkapnya batuan alas Kompleks Gunung Kasih berumur Paleozoikum dan batuan sedimen laut dalam Formasi Menanga berumur Kenozoikum. Beberapa penelitian rinci terdahulu tidak meneliti Kompleks Gunungkasih dan Formasi Menanga hingga ke daerah Pekon Sukaagung Barat. Daerah ini belum dipetakan serta diteliti lebih detail oleh Institut Teknologi Sumatera sehingga pemetaan ini perlu dilakukan untuk menambah referensi geologi di Provinsi Lampung. Pemetaan Pekon Sukaagung Barat bertujuan untuk menentukan geomorfologi, stratigrafi batuan, dan struktur geologi guna menyusun sejarah geologi daerah Pekon Sukaagung Barat, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa data singkapan geologi permukaan dengan luas daerah mencapai 3 x 3 km2. Pengambilan data lapangan mencakup 64 titik singkapan untuk mendapatkan deskripsi litologi dan pengambilan sampel batuan untuk analisis laboratorium. Pengambilan sampel batuan dilakukan untuk analisis petrografi sayatan tipis, paleontologi radiolaria, dan paleontologi fosil jejak. Hasil akhir pemetaan geologi yaitu peta geomorfologi dan peta geologi daerah Pekon Sukaagung Barat, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Berdasarkan analisis geomorfologi yang telah dilakukan, satuan geomorfologi pada daerah pemetaan terdiri dari lima satuan geomorfologi, yaitu satuan perbukitan struktural agak curam, perbukitan struktural curam, perbukitan struktural terdenudasi miring, lembah struktural agak curam, dan dataran struktural terdenudasi hampir datar dengan stadia muda hingga stadia dewasa. Daerah Pekon Sukaagung Barat dan sekitarnya secara stratigrafi terdiri dari empat satuan batuan dan satu endapan yang diurutkan dari tertua ke muda yaitu Satuan Tufa Padu, Satuan Diorit, Satuan Andesit, Satuan Tufa, dan aluvium. Satuan Tufa Padu dikelompokkan menjadi dua anggota satuan yaitu Anggota Satuan Tufa Padu dan Anggota Satuan Tufa Lanauan. Pada Satuan Tufa Padu ditemukan fosil radiolaria berupa Praeconosphaera sp.(?) dan Pantanellium sp. yang berumur Kapur-Jura. Ditemukan pula fosil jejak Nereites berupa Chondrites, Palaeophycus, dan Paleodictyon dan dendritik mangan pada Satuan Tufa Padu yang merupakan penciri lingkungan laut dalam. Pekon Sukaagung Barat dan sekitarnya dilalui oleh lima struktur geologi, yaitu Lipatan Tanjunganom Dua, Sesar Sukamulya, Sesar Sukaagung Barat, Sesar Gunungraya, dan Sesar Tanjunganom Dua. Sejarah geologi Pekon Sukaagung Barat dimulai dari subduksi antara Lempeng Samudra Ngalau dengan Terrane Sumatera Barat yang membentuk Formasi Menanga, lalu kolisi antara Terrane Woyla dengan Terrane Sumatera Barat memicu terbentuknya pluton diorit, dan terbentuknya Sesar Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya Formasi Hulusimpang, hingga uplift Bukit Barisan yang memicu terjadinya erosi pada batuan di sekitarnya.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206100039

Keyword