(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Identifikasi Keberadaan Akuifer dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus: Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur)


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2019, jumlah penduduknya telah mencapai 1.018.424 jiwa dan diperkirakan semakin bertambah. Dengan bertambahnya jumlah penduduk ini, tentunya kebutuhan air terus meningkat. Dalam upaya mencukupi kebutuhan air diperlukan pencarian keberadaan akuifer air tanah. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui keberadaan akuifer air tanah ialah metode geolistrik dengan konfigurasi Schlumberger. Penelitian ini menggunakan data sekunder VES yang diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung dan terdiri dari 20 titik sounding. Dari hasil interpretasi data VES yang dihasilkan pada setiap titik pengukuran dapat dikorelasikan berdasarkan data kedalaman sumur warga. Diidentifikasikan bahwa litologi yang ada pada daerah penelitian ini terdiri dari lima jenis batuan, yaitu lempung tufan, pasir tufan, lempung, pasir, dan pasir kerikil. Berdasarkan korelasi yang dilakukan, diduga akuifer berada pada kedalaman 25 – 45 meter dan pada kedalaman 98 meter dengan litologi pasir tufan pada formasi Lampung. Lalu, pada kedalaman 30 – 36 meter dengan litologi pasir dan pada kedalaman 97 meter dengan litologi pasir kerikil pada formasi Aluvium. Tipe akuifer pada kedua formasi tersebut merupakan tipe akuifer tertekan (confined aquifer) dengan lapisan pengapitnya berupa lapisan impermeable dengan litologi lempung tufan pada formasi Lampung dan litologi lempung pada formasi Aluvium. Kata kunci: Kabupaten Lampung Timur, metode geolistrik, konfigurasi Schlumberger, sounding, tipe akuifer.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206090071

Keyword