View/Open

Author
Dwi , Anggraeni

Advisor
,
Rahmat Nawi , Siregar, S. Pd., M. Sc.

Koleksi
Fisika

Publisher

Pulau Bangka berada pada Paparan Sunda (lempeng tektonik Eurasia) dan bagian luar cekungan Sumatera. Aktivitas tektonik lempeng mengakibatkan adanya struktur struktur patahan dan membentuk statigrafi formasi batuan seperti Aluvium, Ranggam, Granit Klabat, Tanjung Genting, dan Kompleks Pemali. Struktur patahan diidentifikasi sebagai struktur pengontrol sistem panas bumi radiogenik. Panas bumi radiogenik yang berasal dari peluruhan unsur radioaktif di dalam suatu batuan granit (formasi Granit Klabat) di Pulau Bangka. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai survei pendahuluan terhadap keberadaan panas bumi Terak dan Keretak di Pulau Bangka dengan menggunakan metode gravitasi. Metode gravitasi dapat menggambarkan struktur bawah permukaan daerah penelitian untuk mengetahui lapisan batuan yang menyusun daerah penelitian serta dapat melakukan pendugaan terhadap struktur pengontrol sistem panas bumi yang terbentuk di daerah penelitian. Data penelitian yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari satelit Topex (Topography Experiment). Hasil dari pemodelan anomali Bouguer lengkap, lapisan penyusun bawah permukaan daerah sekitar panas bumi Terak dan Keretak terdiri dari beberapa formasi batuan dan struktur patahan. Formasi batuan dari lapisan pertama yaitu formasi Aluvium berumur Holosen (1,8 gr/cm3 hingga 1,9 gr/cm3), Tanjung Genting berumur Trias (2,1 gr/cm3), Granit Klabat berumur Trias-Jura (2,55 gr/cm3), formasi Pemali (2,6 gr/cm3) sebagai batuan dasar. Struktur patahan pada daerah penelitian banyak terdapat di sekitar manifestasi panas bumi Terak dan Keretak. Struktur patahan juga disertai dengan adanya penerobosan oleh batuan lapisan bawah terhadap batuan di atasnya. Sehingga struktur patahan tersebut dapat menjadi pengontrol sistem panas bumi radiogenik Terak dan Keretak.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206090028

Keyword