Geologi, Karakteristik Endapan Tsunami, dan Tutupan Lahan Sebagai Aspek Pertimbangan Eksplorasi Andesit PT Rajabasa Kedaton Makmur, Lampung Selatan
Menurut peta geologi lembar Tanjungkarang, wilayah penelitian memiliki potensi
batuan andesit dengan sebaran yang relatif luas. Sejarah mencatat bahwa wilayah
penelitian berpotensi terjadi bencana tsunami karena letaknya yang berhadapan
langsung dengan Gunung Anak Krakatau. Kedua hal tersebut menjadi fokus
dalam penelitian ini. Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kondisi geologi dan karakteristik endapan tsunami pada area
penelitian, kemudian dilakukan penyusunan peta saran eksplorasi andesit PT
Rajabasa Kedaton Makmur, Lampung Selatan, yang mempertimbangkan aspek:
sebaran batuan andesit, zona aman, dan kesesuaian tutupan lahan. Kehadiran
endapan tsunami pada area penelitian menjadi bukti bahwa telah terjadi tsunami.
Wilayah penelitian terletak di bagian selatan kaki Gunung Rajabasa Kab.
Lampung Selatan, Prov. Lampung, dengan luas 18 km2
. Penelitian endapan
tsunami dilakukan di Desa Kunjir, Lampung Selatan. Metode penelitian ini terdiri
dari empat buah tahapan: tahap pendahuluan, tahap pengambilan data, tahap
analisis data, dan tahap penyajian data. Wilayah penelitian terdiri dari tujuh satuan
geomorfologi. Stratigrafi yang menyusun daerah penelitian berurut dari tua ke
muda yaitu: satuan batulapili, satuan tuf, satuan breksi laharik, satuan andesit
Tangkil, satuan andesit Rajabasa, dan endapan aluvium. Proses endogen yang
dijumpai pada area penelitian yaitu vulkanisme dan tektonik. Pada timur area
penelitian dijumpai struktur geologi berupa sesar dan kekar. Kehadiran struktur
geologi mengontrol pola kelurusan lembahan dan pola aliran sungai rektangular.
Sesar normal memotong satuan andesit Tangkil dan tuf, sedangkan sesar mendatar
menganan memotong satuan batulapili. Aktivasi sesar terjadi pada Kala Pliosen,
dan dikontrol tegasan utama Pulau Sumatera. Endapan tsunami area penelitian
memiliki karakteristik antara lain: tersusun oleh material laut (foraminifera,
terumbu, dan moluska), dijumpai pumis pada beberapa titik endapan tsunami,
besar butir didominasi kerikil-kerakal, tidak dijumpai struktur sedimen pada
endapan tsunami, dan endapan tsunami ditindih oleh lapisan tanah berumur resen.
Berdasarkan peta saran eksplorasi wilayah penelitian terdiri dari: 90% area
disarankan, 7% area tidak disarankam, dan 3% area sangat tidak disarankan.
Kata Kunci: kondisi geologi, andesit, tsunami
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206090003
Keyword