(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pendekatan Six Sigma dengan Tahapan DMAI Terhadap Kualitas pada Kemasan Gula Rafinasi (Studi Kasus: PT. Sugar Labinta)


PT. Sugar Labinta masih menghasilkan produk cacat secara berulang pada setiap periode produksi. Kecacatan terjadi pada gula rafinasi yang telah dikemas menggunakan karung plastik. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai DPMO dan Level Sigma perusahaan, mengidentifikasi faktor penyebab timbulnya cacat, serta memberikan usulan perbaikan. penelitian ini menggunakan pendekatan Six Sigma dengan tahapan Define, Measure, Analyze, dan Improve (DMAI). Penelitian ini menemukan bahwa jenis cacat yang sering terjadi pada kemasan gula rafinasi adalah cacat kemasan sobek dan jahitan lepas. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan rata-rata nilai DPMO perusahaan sebesar 97 dan nilai sigma sebesar 5.26. Penyebab terjadinya cacat berasal dari faktor manusia, metode, dan mesin. Usulan perbaikan dirancang berdasarkan penyebab mode kegagalan yang memiliki nilai RPN tertinggi. Hasil analisa FMEA menunjukkan bahwa penyebab kemasan sobek berasal dari metode penyusunan gula rafinasi yang tidak sesuai standar, penyebab ini memiliki nilai RPN sebesar 384. Perbaikan yang diusulkan pada PT. Sugar Labinta adalah melakukan penggantian ukuran palet atau mengubah susunan gula rafinasi di atas palet. Penyebab jahitan lepas berasal dari metode penjahitan yang tidak dilakukan sesuai standar, penyebab ini memiliki nilai RPN sebesar 336. Perbaikan yang diusulkan pada PT. Sugar Labinta adalah melakukan preventive maintenance secara berkala dan menyediakan lingkungan kerja yang nyaman bagi operator di area packing.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206070050

Keyword