Model Preferensi Dan Jejaring Sosial Masyarakat Bermukim Di Kawasan  Rawan Bencana Rob Dan Tsunami (Studi Kasus Pesisir Kota Bandar  Lampung: Kecamatan Bumi Waras Dan Kecamatan Panjang)
		
		
		
			Masyakarat di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung memilih untuk 
tinggal di permukiman informal yang tidak layak dan di kawasan rawan bencana 
seperti abrasi, rob dan tsunami. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi 
permukiman informal perkotaan di kawasan rawan bencana rob dan tsunami. 
dengan memahami faktor, alur dan sejarah masyarakat untuk tinggal di kawasan
yang rawan akan bencana ini diharapkan dapat mengetahui kebijakan yang sesuai 
dengan masyarakat yang tinggal disana. Empat metode analisis data yang 
digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari Analisis deskriptif kuantitatif, 
Structure Equation Model (SEM), Social Network Analysis (SNA) dan analisis 
deskriptif kualitatif dalam teori complexity. Perkembangan sistem perumahan di 
Kecamatan Bumi Waras dimulai sejak tahun 1950 sedangkan perkembangan 
sistem perumahan di Kecamatan Panjang dimulai sejak tahun 1970. Dilihat dari 
kondisi bangunan perumahan di dua kecamatan tersebut tidak layak karena tidak
memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kesesuaian lokasi bangunan dan 
kesehatan penghuni dan ketidakmilikan sertifikat kepemilikan tanah. Masyarakat 
di dua kecamatan tersebut memilih tinggal dilokasi dengan berbagai alasan dan 
faktor seperti dari manusia, sosial dan tempat tinggal. 18 komunitas yang berada 
di dua kecamatan ini memiliki peran terhadap hubungan masyarakat dan 
bertetangga di lokasi tersebut. Disetiap Kecamatan terdapat aktor sentral yang 
dapat menjadi penghubung antar gerombolan aktor sebagai penyalur informasi 
atau bisa dikatakan menjadi gate keeper menurut jaringan yang ada. 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206050020 
			Keyword