(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Isolasi, Identifikasi dan Uji Bioaktivitas Metabolit Sekunder Ekstrak Etil Asetat Daun Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) dari Pesisir Lampung Terhadap Kanker Serviks (Human Cervical cancer cell line HeLa)


Hutan bakau tumbuh subur di pesisir daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Hutan bakau merupakan ekosistem kompleks yang memiliki keanekaragaman tumbuhan, mikroorganisme, dan hewan yang tinggi. Salah satunya adalah Bakau Minyak (R. apiculata) yang tumbuh baik di pesisir Lampung. Tanaman ini kuat, kaya akan tanin, dan padat, terutama digunakan untuk membuat arang dan kayu bakar. Tanaman ini secara tradisional digunakan untuk mengobati diare dan kutil (tumor kulit). Tanaman mangrove toleran terhadap kadar garam yang tinggi, sifat khusus ini disebabkan adanya metabolit sekunder yang dihasilkan sebagai respon terhadap berbagai ancaman lingkungan. Dari uji fitokimia diketahui bahwa sampel daun Bakau Minyak mengandung alkaloid, steroid, terpenoid dan flavonoid. Senyawa metabolit potensial sebagai antioksidan diketahui melalui uji menggunakan metode DPPH, dari ekstrak metanol dan etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 49,202 dan 51,96 mg/ml. Selanjutnya, pada pemisahan dengan KLT didapat bahwa ekstrak sampel etil asetat memiliki pemisahan yang baik pada eluen etil asetat : n-heksan dengan perbandingan 4:6 untuk dilakukan fraksinasi selanjutnya. Setelah itu, didapat senyawa murni X dengan morfologi kristal jarum dari hasil pemisahan tersebut yang kemudian diidentifikasi sebagai alkaloid berdasarkan hasil karakterisasi dengan FTIR dan uji fitokimia. Senyawa murni X juga diuji sitotoksisitasnya menggunakan metode MTT terhadap sel kanker HeLa yang menunjukkan bahwa senyawa X tidak memiliki aktivitas antikanker dengan nilai IC50 sebesar 3963,158 μg/ml. Kata kunci: Daun Bakau Minyak; Kanker serviks; senyawa bioaktif

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2205230005

Keyword