(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Kegagalan Pelaku Usaha Jasa Konstruksi Pada Fase Tender Menggunakan E-Procurement (Studi Kasus: ASKONAS, GAPEKSINDO dan ATAKI di Provinsi Lampung)


Perkembangan teknologi didunia, mendorong pemerintah Indonesia memanfaatkan hal tersebut untuk mempermudah jalannya pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan perorangan atau badan usaha dengan adanya sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement). Pada pelaksanaan e-procurement masih banyak kekurangannya banyak perusahaan yang mengalami kegagalan yang disebabkan oleh beberapa faktor atau pihak-pihak yang ikut serta dalam proses pelelangan. Faktor menyimpang yang sering terjadi yaitu kurangnya dukungan supplier, kegagalan dalam pengupload dokumen penawaran, jadwal dari panitia yang telah dibuat dalam membuat dokumen penawaran terlalu cepat, telat dalam mengetahui pengumuman lelang dan tidak siap dengan sistem e-procurement. Tujuan penelitian ini adalah menghitung persentase dan mengkaji faktor kegagalan pelaku usaha jasa konstruksi yang paling berpengaruh pada fase tender menggunakan e-procurement di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan metode pengujian asumsi klasik, regresi linier berganda, uji hipotesis dan analisis kuadran. Setelah dilakukan pengumpulan kuesioner dan wawancara kepada perusahaan jasa konstruksi. Data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan dan analisis, sehingga diperoleh persentase faktor kegagalan tender pada penelitian ini sebesar 59,9

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2204040003

Keyword