Pemetaan Geologi Daerah Sekitar Bukit Puncak Pangonan Dan Sekitaranya, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung
		
		
		
			Pemetaan geologi Daerah Bukit Puncak Pangonan dan Sekitarnya dilakukan untuk 
mengetahui kondisi geologi yang lebih mendetail dan diharapkan dapat berguna baik 
dalam kegiatan eksplorasi sumberdaya alam maupun dalam kegiatan pengembangan 
wilayah. Penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu tahap persiapan yang 
meliputi studi literatur, tahap pengambilan data meliputi data geomorfologi, struktur 
geologi, dan data observasi lapangan, kemudian tahap pengolahan dan analis data 
yang meliputi analisis geomorfologi, analisis struktur geologi, dan analisis petrografi, 
kemudian tahap hasil yang meliputi peta geomorfologi, peta geologi, penampang 
geologi, kolom stratigrafi, dan sejarah geologi daerah penelitian. Daerah penelitian ini 
terdapat lima satuan geomorfologi yang meliputi satuan perbukitan struktural (S3), 
Satuan perbukitan sisa terisolasi (D4), satuan dataran denudasional (D5), satuan 
dataran fluvial (F1), dan satuan teras fluvial (F14). Statigrafi daerah penelitian terdiri 
dari lima satuan tidak resmi. Satuan yang diawali dari tua ke muda meliputi satuan 
sekis, satuan tuf padu, satuan batupasir, satuan intrusi basal, dan satuan aluvium. 
Satuan sekis terbentuk pada Kapur Akhir yang terangkat ke permukaan akibat dari 
subduksi antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Sunda. Satuan batupasir 
terendapkan diatasnya secara tidak selaras pada periode Oligosen-Miosen Awal 
disusul dengan terendapkannya satuan tuf padu pada periode yang sama sehingga 
memiliki hubungan stratigrafi secara menjemari. Pada periode Oligosen-Miosen 
Awal juga terbentuk intrusi basal. Dari umur Mioses Tengah hingga Kuarter daerah 
penelitian mengalami pelapukan dan erosi yang menyebabkan terbentuknya aluvium. 
Struktur geologi daerah penelitian dikontrol oleh dua sesar mendatar yaitu sesar 
mendatar mengiri Kutowinangun dan sesar mendatar menganan Bumiayu. Kedua 
interaksi sesar ini menyebabkan lipatan batuan berupa antiklin. Umur geologi pada 
daerah penelitian diinterpretasikan antara Miosen Tengah hingga Kuarte 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2202030024 
			Keyword