(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pemetaan Geologi Daerah Sekitar Bukit Puncak Pangonan Dan Sekitaranya, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung


Pemetaan geologi Daerah Bukit Puncak Pangonan dan Sekitarnya dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi yang lebih mendetail dan diharapkan dapat berguna baik dalam kegiatan eksplorasi sumberdaya alam maupun dalam kegiatan pengembangan wilayah. Penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu tahap persiapan yang meliputi studi literatur, tahap pengambilan data meliputi data geomorfologi, struktur geologi, dan data observasi lapangan, kemudian tahap pengolahan dan analis data yang meliputi analisis geomorfologi, analisis struktur geologi, dan analisis petrografi, kemudian tahap hasil yang meliputi peta geomorfologi, peta geologi, penampang geologi, kolom stratigrafi, dan sejarah geologi daerah penelitian. Daerah penelitian ini terdapat lima satuan geomorfologi yang meliputi satuan perbukitan struktural (S3), Satuan perbukitan sisa terisolasi (D4), satuan dataran denudasional (D5), satuan dataran fluvial (F1), dan satuan teras fluvial (F14). Statigrafi daerah penelitian terdiri dari lima satuan tidak resmi. Satuan yang diawali dari tua ke muda meliputi satuan sekis, satuan tuf padu, satuan batupasir, satuan intrusi basal, dan satuan aluvium. Satuan sekis terbentuk pada Kapur Akhir yang terangkat ke permukaan akibat dari subduksi antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Sunda. Satuan batupasir terendapkan diatasnya secara tidak selaras pada periode Oligosen-Miosen Awal disusul dengan terendapkannya satuan tuf padu pada periode yang sama sehingga memiliki hubungan stratigrafi secara menjemari. Pada periode Oligosen-Miosen Awal juga terbentuk intrusi basal. Dari umur Mioses Tengah hingga Kuarter daerah penelitian mengalami pelapukan dan erosi yang menyebabkan terbentuknya aluvium. Struktur geologi daerah penelitian dikontrol oleh dua sesar mendatar yaitu sesar mendatar mengiri Kutowinangun dan sesar mendatar menganan Bumiayu. Kedua interaksi sesar ini menyebabkan lipatan batuan berupa antiklin. Umur geologi pada daerah penelitian diinterpretasikan antara Miosen Tengah hingga Kuarte

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2202030024

Keyword