GEOLOGI DAN PETROGENESIS GRANITOID FORMASI GRANIT KAPUR PADEAN, DAERAH KOTABATU DAN SEKITARNYA, KEC. PUBIAN, KAB. LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG
Daerah penelitian merupakan intrusi granitoid yang berada pada Formasi Granit Kapur
Padean. Granitoid pada daerah ini belum diketahui tipe dan genesanya oleh karena
penelitian yang belum pernah dilakukan secara spesifik. Secara administrasi daerah
penelitian berada di Desa Kotabatu, Kec. Pubian, Kab. Lampung Tengah, Provinsi
Lampung, dan letak geografis berada pada UTM 1984 Zona 48S dengan koordinat
batas barat 479671.802 m, batas timur 486670.552 m, batas selatan 9431556.311 m,
dan batas utara 9438556.812 m. Daerah Kotabatu memiliki morfologi berupa
perbukitan memanjang yang berarah barat laut-tenggara (NW-SE) yang berada pada
Peta Lembar Kotaagung (Amin dkk, 1993). Secara umum penelitian pada Kotabatu ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi yang meliputi geomorfologi, stratigrafi,
struktur, sejarah geologi, dan secara khusus identifikasi genesa dan tipe granitoid pada
Formasi Granit Kapur Padean. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif
melalui pengumpulan data secara aktual di lapangan kemudian melakukan analisa
sayatan tipis dari sampel yang di peroleh dari lapangan. Berdasarkan interpretasi data
lapangan maka terdapat empat satuan geomorfologi pada daerah Kotabatu yaitu Satuan
Perbukitan Struktural Curam (S1), Satuan Perbukitan Rendah Struktural Landai (S2),
Satuan Dataran Rendah Denudasional (D1), dan Satuan Dataran Endapan Fluvial (F1).
Satuan batuan terdiri dari Satuan Tonalit, Satuan Granodiorit, Satuan Monzogranit, dan
Aluvium. Sejarah geologi pada daerah ini terjadi pada satu waktu geologi yaitu pada
kala Kapur Akhir yang merupakan intrusi granitoid yang menerobos Kompleks
Gunungkasih. Struktur yang bekerja berupa Sesar Mendatar Menganan Way Kesih dan
Way Lupik dan memiliki arah tegasan kelurusan punggungan dan lembahan berarah
utara ke selatan (U-S). Granitoid Formasi Granit Kapur Padean diperkirakan terbentuk
dari magma yang bersumber dari pelelehan sebagian batuan beku bersifat asam hingga
intermediet. Berdasarkan analisis petrografi sayatan tipis, hadirnya mineral penciri
yang terdiri dari hornblende, biotit, apatit, dan titanit, maka dapat diinterpretasikan
bahwa granitoid ini merupakan tipe I yang terbentuk akibat diferensiasi batuan beku
yang berada pada Zona Active continental margin.
Kata kunci: Granitoid, Padean, Active continental margin
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2202010006
Keyword