(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

GEOLOGI DAN PETROGENESIS GRANITOID FORMASI GRANIT KAPUR PADEAN, DAERAH KOTABATU DAN SEKITARNYA, KEC. PUBIAN, KAB. LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG


Daerah penelitian merupakan intrusi granitoid yang berada pada Formasi Granit Kapur Padean. Granitoid pada daerah ini belum diketahui tipe dan genesanya oleh karena penelitian yang belum pernah dilakukan secara spesifik. Secara administrasi daerah penelitian berada di Desa Kotabatu, Kec. Pubian, Kab. Lampung Tengah, Provinsi Lampung, dan letak geografis berada pada UTM 1984 Zona 48S dengan koordinat batas barat 479671.802 m, batas timur 486670.552 m, batas selatan 9431556.311 m, dan batas utara 9438556.812 m. Daerah Kotabatu memiliki morfologi berupa perbukitan memanjang yang berarah barat laut-tenggara (NW-SE) yang berada pada Peta Lembar Kotaagung (Amin dkk, 1993). Secara umum penelitian pada Kotabatu ini dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur, sejarah geologi, dan secara khusus identifikasi genesa dan tipe granitoid pada Formasi Granit Kapur Padean. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif melalui pengumpulan data secara aktual di lapangan kemudian melakukan analisa sayatan tipis dari sampel yang di peroleh dari lapangan. Berdasarkan interpretasi data lapangan maka terdapat empat satuan geomorfologi pada daerah Kotabatu yaitu Satuan Perbukitan Struktural Curam (S1), Satuan Perbukitan Rendah Struktural Landai (S2), Satuan Dataran Rendah Denudasional (D1), dan Satuan Dataran Endapan Fluvial (F1). Satuan batuan terdiri dari Satuan Tonalit, Satuan Granodiorit, Satuan Monzogranit, dan Aluvium. Sejarah geologi pada daerah ini terjadi pada satu waktu geologi yaitu pada kala Kapur Akhir yang merupakan intrusi granitoid yang menerobos Kompleks Gunungkasih. Struktur yang bekerja berupa Sesar Mendatar Menganan Way Kesih dan Way Lupik dan memiliki arah tegasan kelurusan punggungan dan lembahan berarah utara ke selatan (U-S). Granitoid Formasi Granit Kapur Padean diperkirakan terbentuk dari magma yang bersumber dari pelelehan sebagian batuan beku bersifat asam hingga intermediet. Berdasarkan analisis petrografi sayatan tipis, hadirnya mineral penciri yang terdiri dari hornblende, biotit, apatit, dan titanit, maka dapat diinterpretasikan bahwa granitoid ini merupakan tipe I yang terbentuk akibat diferensiasi batuan beku yang berada pada Zona Active continental margin. Kata kunci: Granitoid, Padean, Active continental margin

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2202010006

Keyword