DESAIN ULANG STRUKTUR TRANSFER TOWER COAL HANDLING FACILITY (Studi Kasus: Fasilitas Penanganan Batubara Tanjung Enim)
Baja adalah salah satu alternatif yang banyak digunakan sebagai material bangunan tahan gempa, mengingat Indonesia adalah negara yang sering mengalami gempa yang tidak dapat dipastikan, baja dipilih karena memiliki sifat daktilitas yang baik terutama saat terjadinya gempa. Salah satu sistem struktur adalah SRBE (Sistem Rangka Bresing Eksentrik) yang dapat menahan gempa dan beban akibat getaran atau benturan (beban kejut) dengan baik. Daktilitas struktur terjadi akibat adanya mekanisme kelelehan geser yang terjadi pada balok yang berada diantara ujung bresing. Menara transfer memiliki fungsi utama untuk mentransfer material penambangan. Berdasarkan kategori desain seismik, bangunan ini termasuk KDS D. Sehingga dipilih Sistem Rangka Bresing Eksentrik untuk memberikan kekakuan pada bangunan, karena beban gravitasi yang diterimanya tidak seragam. Kekakuan yang diberikan bresing diharapkan mampu untuk mempertahankan struktur bangunan ketika menerima beban lateral (gempa) dengan adanya bresing yang mengalami kondisi tekan dan tarik. Pada desain ulang ini penulis mengacu pada SNI 1729-2020 “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung”. Pemodelan dan analisa struktur menggunakan program bantu komputer. SNI 1726-2019 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung”. SNI 1727-2020 “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung”. Khusus untuk perencanaan beban mesin dan derek mengacu pada peraturan Metal Building Systems Manual (MBMA) 2012. Dari desain ulang (pemodelan, analisis kemampuan, pemilihan dimensi) ini diperoleh dimensi kolom H 250 × 250 × 9 × 14, balok induk WF 400 × 200 × 8 × 13 dan WF 300 × 150 × 6,5 × 9, balok anak WF 200 × 100 × 5,5 × 8 dan U 150 × 75 × 6.5 × 10, tangga U 150 × 75 × 6.5 × 10, rafter WF 200 × 100 × 5,5 × 8, ikatan angin RD16, bresing PIPE 5” dan U 100 × 50 × 5 × 7,5.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2201300017
Keyword