(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Koordinasi Sinyal Antar Simpang (Studi Kasus: Jalan Endro Suratmin - Jalan Pulau Tegal/ Jalan Pulau Legundi, Jalan Urip Sumoharjo - Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Urip Sumoharjo - Jalan Arif Rahman Hakim)


Pertambahan kendaraan bermotor setiap tahun nya berdampak terhadap penurunan kinerja serta fungsi jalan. Sebagai akibat dari penurunan kinerja jalan, pada jam tertentu, terjadi peningkatan volume kendaraan diantaranya di simpang I Jalan Endro Suratmin – Jalan Pulau Tegal/ Jalan Pulau Legundi, Simpang II Jalan Urip Sumoharjo – Jalan Soekarno-Hatta, dan Simpang III Jalan Urip Sumoharjo – Jalan Arif Rahman Hakim. Jarak antar Simpang I ke Simpang II yaitu 460 m dan jarak antar Simpang II ke Simpang III yaitu 700 m. Jarak antar simpang inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor kurang optimalnya tingkat kenyamanan pengguna jalan, yang pada akhirnya menimbulkan permasalahan. Permasalahan yang terjadi dikarenakan belum adanya koordinasi sinyal antar simpang pada ketiga simpang tersebut yang mengakibatkan kemacetan pada saat jam sibuk. Maka dari itu, penelitian ini akan memberikan altenatif perbaikan solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan data hasil survei lapangan meliputi volume lalu lintas, geometri simpang, dan data sinyal lalu lintas. Software VISSIM digunakan untuk melakukan analisis panjang antrian dan tundaan pada kondisi eksisiting dan perencanaan koordinasi sinyal. Selain itu digunakan pula acuan metode seperti perhitungan Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Metode Webster, dan Transportation Research Board,Highway Capacity Manual. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa kinerja ketiga simpang tersebut belum terkoordinasikan. Sehingga, pada kondisi saat ini didapatkan nilai tingkat pelayanan di setiap lengannya mencapai E, hanya beberapa lengan pada ketiga simpang yang tingkat pelayanannya C dengan waktu tundaan 29,58 detik/kendaraan. Untuk itu, dilakukan tiga solusi perencanaan untuk melakukan koordinasi sinyal antar simpang pada ketiga simpang tersebut menggunakan perencanaan dengan waktu siklus baru yang didapatkan dari Metode Webster. Perencanaan I mengkoordinasikan sinyal ketiga simpang tersebut dengan cara menggunakan waktu siklus baru simpang I di setiap simpangnya, perencanaan II mengkoordinasikan sinyal ketiga simpang tersebut dengan cara menggunakan waktu siklus baru simpang II di setiap simpangnya, dan Perencanaan III mengkoordinasikan sinyal ketiga simpang tersebut menggunakan waktu siklus baru simpang III di setiap lengannya. Dari ketiga perencanaan tersebut didapatkan perencanaan pertama yang terbaik dikarenakan dari hasil penurunan tundaan yang signifikan dengan rata-rata tingkat pelayanan B.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2201280041

Keyword