(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

GEOKIMIA FORMASI MATANO SEBAGAI OCEANIC RED BED BERUMUR KAPUR DI BATURUBE, KABUPATEN MOROWALI UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGAH


Formasi Matano merupakan endapan oceanic red bed (ORB) di Sulawesi berumur Kapur. Belum ada penelitian mengenai geokimia batuan sedimen dan fenomena oceanic red bed di Indonesia sehingga penelitian ini menjadi penelitian pertama yang membahas oceanic red bed. Penelitian dilakukan dengan analisis fasies dan geokimia anorganik batuan dan paleontologi fosil radiolaria. Analisis fasies digunakan untuk menentukan variasi litologi. Kemudian analisis paleontologi radiolaria digunakan untuk menentukan umur batuan. Analisis geokimia digunakan untuk menentukan tatanan tektonik dan pengayaan unsur pada batuan. Dari pengolahan data yang dilakukan didapatkan fasies radiolarites (Si-ORB) dan fasies lempung merah (Al-ORB). Kemudian uji fasies paleontologi menghasilkan fosil Acanthocircus horridus Squinabol dan Spongosaturnalis hueyi Pessagno yang berumur Kapur Awal bagian Akhir hingga tidak lebih muda dari Kapur Akhir. Dilakukan juga pengayaan unsur yang disebandingkan dengan milik Wedepohl sehingga dihasilkan endapan ORB fasies radiolarites menunjukkan pengayaan unsur Cr, Co, dan Cu sedangkan endapan ORB fasies lempung merah menunjukkan pengayaan unsur Ba, Sc, Co, Ni, Zu, Ga, dan La. Formasi Matano terendapkan pada tatanan tektonik passive margin di lingkungan basin plain di bawah zona carbonate compensation depth (CCD) dan berasosiasi dengan black smoker karena terdapat unsur logam-logam. Warna merah pada batuan berasal dari unsur besi dan mangan yang membentuk hematite sedangkan goethite akan memberikan warna kuning cerah hingga merah muda. Kata kunci: Formasi Matano, Oceanic Red Bed, Si-ORB, Al-ORB

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2201270042

Keyword