(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENGARUH AKTIVASI ZEOLIT MENGGUNAKAN KOH UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN KROMIUM (Cr) PADA AIR LINDI (STUDI KASUS: TPA LUBUK KAMAL, CANGGU, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN)


Jumlah sampah yang terus meningkat akan menimbulkan permasalahan utama yaitu timbulan sampah dengan volume yang besar di lokasi tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi menghasilkan air lindi yang dapat mencemari lingkungan. Kandungan bahan organik dalam air lindi tidak terbatas secara kuantitatif dan banyak diantaranya bersifat toksik salah satunya mengandung logam berat Kromium (Cr). Salah satu penanganan Cr yaitu dapat menggunakan metode adsorpsi menggunakan zeolit. Zeolit diaktivasi menggunakan KOH 0,5 M, sampel air limbah yang digunakan yaitu air lindi dan variasi waktu kontak dalam proses adsorpsi yaitu 0, 30, 60, 90 dan 120 menit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan karakterisasi dari zeolit teraktivasi KOH 0,5 M dan zeolit tidak teraktivasi menggunakan Spektroskopi FTIR serta pengaruh zeolit teraktivasi KOH 0,5 M dan zeolit tidak teraktivasi pada variasi waktu kontak dalam proses penurunan kandungan kromium pada air lindi menggunakan metode AAS. Dari hasil uji FTIR gugus fungsi yang berperan aktif dalam menurunkan logam berat Cr adalah gugus fungsi Al-O atau bisa disebut dengan gugus fungsi T-O dimana T mewakili Al dan Si. Untuk penurunan kandungan Cr didapatkan waktu kontak optimum pada waktu kontak 90 menit pada zeolit teraktivasi KOH sebesar 0,049 mg//l. Kata Kunci: Air Lindi, Zeolit, Spektroskopi Fourier Transform InfraRed (FTIR) Adsorpsi, Kromium.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2201270020

Keyword